GAZA (Arrahmah.id) – Pakar militer dan strategi, Kolonel Hatim Karim Al-Falahi, menyatakan bahwa perlawanan Palestina di Jalur Gaza sedang melancarkan operasi-operasi yang bersifat taktis dan efektif. Mereka menjalankan perang gerilya dan strategi pengurasan terhadap kemampuan militer tentara pendudukan ‘Israel’ yang kini mengalami kelelahan dan keletihan.
Perlawanan Palestina terus melancarkan serangan-serangan yang oleh para analis disebut sebagai operasi kelas berat terhadap pasukan ‘Israel’, yang menyebabkan jatuhnya korban di pihak lawan. Dalam waktu 24 jam terakhir, dua tentara ‘Israel’ dilaporkan tewas dan tujuh lainnya luka-luka di Gaza, seperti dilansir oleh media ‘Israel’.
Radio militer ‘Israel’ melaporkan bahwa tiga tentara terluka, salah satunya dalam kondisi kritis, akibat serangan granat RPG di kawasan Tel Al-Sultan, Rafah, di selatan Jalur Gaza. Militer ‘Israel’ juga mengakui bahwa seorang tentara cadangan dari batalion 5250 mengalami luka parah dalam pertempuran yang berlangsung di wilayah selatan Gaza hari ini.
Perlawanan di Gaza memperluas wilayah operasinya, dengan melancarkan dua serangan beruntun di bagian utara dan selatan Gaza. Serangan ini menyebabkan kerugian di pihak militer ‘Israel’. Kolonel Al-Falahi menambahkan bahwa wilayah Tel Al-Sultan di Rafah sebenarnya telah dikepung dan diisolasi sejak awal serangan ‘Israel’, namun perlawanan tetap mampu melakukan operasi di sana dan menimbulkan kerugian bagi tentara ‘Israel’.
Sementara itu, sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, melaporkan bahwa para pejuangnya berhasil menembak empat perwira dan tentara ‘Israel’ di Jalan Al-Awdah, sebelah timur Beit Hanoun, wilayah utara Gaza, pada Kamis (24/4/2025). Mereka menyatakan bahwa operasi ini merupakan kelanjutan dari operasi “Breaking the Sword”, yang sebelumnya menewaskan satu tentara dan melukai beberapa lainnya ketika kendaraan dan pasukan bantuan ‘Israel’ diserang di lokasi yang sama.
Dalam sebuah unggahan di platform Telegram, juru bicara militer Al-Qassam, Abu Ubaidah, mengatakan, “Para pejuang Al-Qassam sedang menjalani pertempuran heroik, memasang jebakan yang matang, dan mengintai pasukan musuh untuk menjatuhkan mereka pada waktu dan tempat yang kami tentukan sendiri.”
Apakah Perang Ini Masih Layak Diteruskan?
Di tengah meningkatnya intensitas serangan dari pihak perlawanan, tentara ‘Israel’ justru semakin kelelahan. Pasukan mereka di Gaza dianggap tidak lagi mampu mengendalikan situasi. Hal ini menimbulkan pertanyaan besar di banyak media ‘Israel’: apakah perang ini masih layak dilanjutkan, jika tentara ‘Israel’ sendiri tidak mampu memberikan tekanan nyata terhadap Hamas?
Menurut Kolonel Al-Falahi, ‘Israel’ kini mengerahkan seluruh kekuatannya di Gaza, dari pasukan reguler, cadangan, hingga penjaga perbatasan, demi merebut dan menguasai wilayah Gaza. Namun, mempertahankan wilayah bukanlah tanggung jawab utama perlawanan Palestina saat ini, karena ketimpangan kekuatan yang sangat besar antara mereka dan militer ‘Israel’.
Di semua wilayah yang coba dimasuki oleh pasukan ‘Israel’, mereka selalu dihadang oleh serangan-serangan taktis dari kelompok perlawanan, yang menyebabkan kerugian signifikan di pihak tentara ‘Israel’.
Kolonel Al-Falahi menegaskan bahwa kerugian yang kini dialami tentara ‘Israel’ akan semakin menumpuk, ditambah dengan kerugian yang sudah mereka derita sejak awal agresi terhadap Gaza. Hal ini menunjukkan bahwa operasi militer ‘Israel’ belum membuahkan hasil, baik secara strategis maupun dalam pelaksanaan di lapangan. (zarahamala/arrahmah.id)