LAS VEGAS (Arrahmah.com) – Seorang konsultan kontraterorisme mengatakan pada pertemuan para aparat penegak hukum bahwa cara untuk memerangi ‘militan’ Islam adalah dengan “membunuh mereka … termasuk anak-anak,” kata sebuah laporan berita, dikutip Raw Story pada Senin (27/12/2010).
Walid Shoebat, yang menggambarkan dirinya sebagai “mantan teroris PLO” yang “sekarang memihak untuk AS dan Israel,” dilaporkan membuat komentar tersebut pada pidato saat konferensi Asosiasi Pejabat Anti-Terorisme di Las Vegas ini Oktober lalu, kata Chip Berlet dalam Huffington Post.
Komentar ini menyoroti keprihatinan di antara para pendukung hak asasi manusia bahwa penegakan hukum AS beralih pada pelatihan ekstremisme dalam perang melawan terorisme. Hal ini juga menyoroti kekhawatiran di kalangan pejabat kontra-terorisme pada pelatihan kontrateror yang tidak tepat, dan yang memiliki kemungkinan merugikan keamanan nasional.
Menurut sumber Berlet, komentar Shoebat ini disambut hangat oleh beberapa orang yang menghadiri konferensi.
“Bunuh mereka (militan)… termasuk anak-anak … kamu mendengar dia,” ungkapan ini disambut dengan riuh oleh peserta konferensi.
Pidato Shoebat di Las Vegas digambarkan “menakutkan”.
Penulis Richard Bartholomew menjelaskan Shoebat sebagai “pseudo-expert dalam terorisme dan ekstremisme Islam. Ia pun yang menyebarkan bahwa Obama diam-diam adalah seorang Muslim.”
Dalam investigasi panjang aparat intelijen AS awal bulan ini, Washington Post melaporkan bahwa “dalam keinginan mereka untuk mempelajari lebih lanjut tentang terorisme, departemen kepolisian banyak yang mempekerjakan mantan ‘teroris’. Beberapa di antaranya adalah orang-orang yang memiliki informasi yang dianggap akurat dan berbahaya oleh FBI dan komunitas intelijen lainnya.
Menurut catatan David Neiwert di Crooks and Liars, ini bukan pertama kalinya Shoebat telah memunculkan dirinya sebagai sumber kontroversi. Pada tahun 2008, ia mengaku sebagai seorang Muslim mantan teroris yang menjadi Kristen. Klaim skeptis Shoebat memperlihatkan bahwa ia hanya tidak ingin ada dalam daftar perintah penangkapan di AS, seperti beberapa nama yang tercantum sebagai anggota PLO seharusnya.
Awal tahun ini, Shoebat menjadi salah satu pembicara pada peringatan tidak resmi tewasnya para prajurit dalam penembakan Fort Hood tahun 2009.
Dalam komentar di Huffington Post, Michael Riker, kepala ICTOA, yang mensponsori konferensi Las Vegas, membela Shoebat.
“Apa yang Anda dengar dari Walid adalah kebenaran,” tulisnya. Berbicara tentang konferensi Las Vegas, Riker mengatakan “para peserta terpaku apa yang telah dikatakan Walid dan mayoritas dari mereka menyetujuinya. Media liberal takut untuk mendengar apa yang sebenarnya. Siapa yang telah merencanakan serangan terhadap negara kita? Kita berada dalam perang ideologi dan jika anda tidak tahu, sudah saatnya anda mencari tahu hal itu.” (althaf/arrahmah.com)