JAKARTA (Arrahmah.com) – Mantan Menteri Pendidikan Nasional, Bambang Sudibyo tidak setuju bila pelajaran agama Islam (PAI) dimasukkan sebagai mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian Nasional (UN), lansir hidayatullah.com pada Kamis (28/4/2011).
Pernyataannya ini ia sampaikan Rabu (27/4) sore seusai acara penandatanganan memorandum of understanding antara PP Muhammadiyah dengan Bank Syariah Bukopin di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Jakarta.
“Kalau saya cenderung tidak setuju. Yang cocok itu pelajaran-pelajaran yang menyangkut kemampuan otak,” kata Bambang kepada hidayatullah.com.
Bambang berdalih, PAI lebih menyangkut persoalan hati. “Saya takut nanti yang terjadi nilai UN-nya tinggi, tapi kelakuannya (tingkah laku) tidak mendukung,” jelas Bambang.
Lebih lanjut Bambang mengharapkan agar PAI difokuskan pada implementasi dalam kehidupan sehari-hari. “Nilai agama itu bagian dari akhlak agama. Bagaimana itu bisa dilaksanakan, itu lebih penting dari (masuk) ujian nasional,” pungkasnya.
Seperti dikabarkan di beberapa media, wacana agar PAI dimasukkan dalam UN memang sangat santer beberapa tahun belakangan ini. Ada yang pro dan ada yang kontra. Untuk tahun ini tidak semua daerah menyelenggarakan UN PAI.
Tujuan dari UN PAI karena Kementerian Agama ingin memetakan daya serap pelajaran agama Islam di kalangan pelajar. Untuk itu, sejumlah daerah dipilih sebagai daerah pemetaan, salah satunya Provinsi DI Yogyakarta. (hid/arrahmah.com)