HELMAND (Arrahmah.id) – Para pejabat Departemen Perindustrian dan Perdagangan Helmand mengatakan bahwa dalam tiga tahun terakhir, sekitar 67 pabrik manufaktur telah mulai beroperasi di provinsi ini.
Mereka menambahkan bahwa dengan beroperasinya pabrik-pabrik tersebut, kesempatan kerja juga telah tercipta bagi ratusan orang.
Selain pengolahan kapas, produk-produk seperti tepung, minyak, sabun, pakan ternak, dan es juga diproduksi di pabrik-pabrik ini, lansir Tolo News (21/4/2024).
Abdul Wali Hashimi, kepala Departemen Industri dan Perdagangan Helmand, mengatakan: “Sebelum Imarah Islam berkuasa, hanya ada tiga atau empat pabrik yang aktif di provinsi ini, dan sekarang sudah mencapai hampir 70 pabrik.”
Sejumlah pemilik pabrik manufaktur meminta para pejabat di pemerintahan caretaker untuk memasarkan produk mereka.
“Permintaan saya kepada para pejabat adalah agar pekerjaan yang berhubungan dengan para pedagang, terutama di Departemen Perindustrian dan Perdagangan, dapat diselesaikan dalam waktu setengah hari, bukan satu hari untuk memudahkan urusan,” kata Rohullah Barak, seorang pedagang.
“Saya telah menginvestasikan modal saya di pabrik-pabrik untuk melayani negara dan menciptakan lapangan kerja bagi para pemuda, dan saya ingin investor lain datang dan berinvestasi juga,” ujar Rohullah Popal, yang bertanggung jawab atas sebuah pabrik manufaktur.
Sejumlah pekerja di pabrik-pabrik ini meminta para pedagang lain untuk berinvestasi di negara ini untuk mengurangi pengangguran.
“Saya sangat senang bahwa kesempatan kerja telah diciptakan untuk saya di sini, dan saya bekerja; orang lain juga harus menciptakan kesempatan seperti itu,” kata Hamidullah, seorang penduduk Helmand.
“Saya sudah lama menganggur, saya meminta para investor untuk menciptakan kesempatan seperti ini bagi masyarakat,” kata Khairullah, warga Helmand lainnya.
Menurut informasi dari Departemen Perindustrian dan Perdagangan Helmand, tiga pabrik pengolahan kapas lainnya diperkirakan akan mulai beroperasi di provinsi ini tahun ini. (haninmazaya/arrahmah.id)