DAMASKUS (Arrahmah.id) — Kekaisaran narkoba yang berkembang pesat di bawah rezim Suriah terus terungkap dan dibongkar setelah kelompok perlawanan Suriah menyerbu gedung-gedung yang digunakan oleh keluarga Bashar al-Assad.
Dilansir The New Arab (11/12/2024), kelompok perlawanan Suriah membongkar sebuah pabrik raksasa pembuatan Captagon yang diduga kuat bangunanya milik Maher al-Assad, komandan pasukan Divisi Lapis Baja ke-4 elit tentara Suriah yang juga adik Bashar al Assad.
Dalam satu video, kelompok perlawanan Suriah terlihat memasuki rumah besar yang didalamnya digunakan untuk memproduksi Captagon. Dalam rekaman lain, orang-orang terlihat menghancurkan ribuan pil Captagon.
Perusahaan lain yang bertindak sebagai kedok untuk perdagangan gelap juga telah terungkap, termasuk perusahaan mobil bernama Syria Car. Ketika kelompok perlawanan Suriah memasuki perusahaan milik Hafez Munther al-Assad – putra sepupu Bashar – para anggota kelompok perlawanan Suriah terkejut menemukan sejumlah besar Captagon yang telah dibuang di luar.
Sebuah video menunjukkan sejumlah besar pil di pinggir jalan, dan juga terlihat di saluran pembuangan di sebelah pabrik.
Captagon adalah stimulan jenis amfetamin yang sebagian besar digunakan dalam perang. Selama bertahun-tahun, rezim Assad telah mencoba menutupi keterlibatannya dalam perdagangan lintas batas dimana sekitar 80 persen produksi obat tersebut di seluruh dunia disupplay dari Suriah.
Besarnya indutri narkoba ini dijadikan sumber pendapatan utama bagi rezim karena menghasilkan miliaran dollar setiap tahunnya.
Hizbullah, milisi Syiah Lebanon yang bertempur bersama pasukan Assad selama perang saudara Suriah, juga diduga terlibat dalam perdagangan tersebut, tetapi isu itu selalu dibantah mereka
Damaskus telah dikenai sanksi berat karena perdagangan Captagon, dan masalah tersebut membuat marah banyak negara Teluk, khususnya Arab Saudi, yang merupakan pasar besar untuk obat tersebut.
Sebelumnya, Assad berjanji untuk mengekang produksi sebagai imbalan atas normalisasi dengan negara-negara Arab, tetapi tidak pernah memenuhi janjinya.
Negara-negara tetangga seperti Lebanon dan Yordania terkena dampak dan telah mencoba untuk menindak perdagangan tersebut. Angkatan udara Yordania melakukan banyak serangan di dalam wilayah selatan Suriah tahun lalu, menewaskan beberapa gembong narkoba terbesar yang dekat dengan rezim Assad.
Runtuhnya rezim Assad yang berusia lebih dari 50 tahun di Suriah diperkirakan akan mengakhiri perdagangan Captagon. (hanoum/arrahmah.id)