SRI LANKA (Arrahmah.com) – Gerombolan massa membakar sebuah pabrik milik seorang Muslim di Sri Lanka, contoh lain dari kekerasan dalam gejolak kerusuhan anti-Muslim yang terjadi setelah bom Paskah.
Dalam rekaman yang diterbitkan oleh BBC pada Selasa (14/5/2019), pabrik, yang terletak di kota Minuwangoda, 35 kilometer (22 mil) timur laut ibukota Kolombo, terlihat hangus oleh api, sementara api terus menyala di salah satu ujung bangunan.
Insiden itu terjadi satu hari setelah seorang pria Muslim berusia 45 tahun dibunuh oleh gerombolan orang yang membawa pedang yang menyerang tokonya di distrik Puttalam. Kerusuhan Senin (13/5) mendorong pemerintah untuk memberlakukan jam malam lainnya dan memblokir media sosial sementara waktu.
Pihak berwenang telah menangkap 74 orang, termasuk tiga pemimpin organisasi non-pemerintah, yang diduga terlibat atau menghasut serangan anti-Muslim di Minuwango, Matara dan Puttalam.
Ketegangan telah meningkat di negara pulau Samudra Hindia yang mayoritas penduduknya beragama Buddha itu sejak serangan 21 April oleh tujuh bomber yang menyerang dua gereja Katolik dan satu gereja Protestan dan tiga hotel mewah.
Masjid dan properti milik Muslim di negara itu telah banyak diserang, terutama oleh ummat Buddha Sinhala. Muslim di Sri Lanka merupakan sekitar 9% dari populasi 21 juta orang dan sebagian besar tinggal di bagian timur dan tengah pulau.
Sri Lanka memiliki sejarah kelam ketegangan masyarakat. Selama lebih dari seperempat abad, negara itu terlibat dalam perang ketika kelompok Macan Tamil berjuang untuk menciptakan negara merdeka bagi etnis minoritas Tamil. (haninmazaya/arrahmah.com)