WASHINGTON (Arrahmah.com) – Microsoft Corp menginvestigasi laporan pekerja di pabrik China yang membuat mouse, kamera dan pengontrol XBox mendapat jam kerja yang terlalu lama dan perlakuan kasar.
Sebuah laporan yang dipublikasikan oleh grup hak asasi manusia National Labor Committee pada awal pekan ini menyebut, pekerja berusia muda di sebuah pabrik yang dioperasikan oleh KYE Systems Corp di Dongguan China menghadapi disiplin bergaya militer.
Pabrik juga memberlakukan aturan denda atas kesalahan, dan ditempatkan di dalam ruangan asrama kotor setelah bekerja shift selama 15 jam.
“Kami memiliki sebuah tim auditor indpenden yang berkeliling di fasilitas untuk melakukan investigasi lengkap dan seksama,” ujar Brian Tobey, yang mengepalai unit Microsoft Entertainment and Devices, dalam sebuah posting di blog situs perusahaan.
“Jika kami menemukan bahwa pabrik tersebut tidak mematuhi standar kami, maka kami akan mengambil langkah yang dibutuhkan.”
Tobey mengatakan seorang auditor independen telah memeriksa pabrik KYE secara berkala tiap tahun, sementara perwakilan Microsoft menjalankan penilaian terhadap lokasi per empat bulan.
“Selama dua tahun terakhir, kami telah meminta dokumen dan verifikasi usia pekerja dan tidak ada kejadian pekerja anak terdeteksi,” ujar Tobey.
“Pekerja yang berlebihan waktu kerjanya telah dikurangi secara signifikan dan kompensasi pekerja setara dengan standar Electronic Industry Citizenship Coalition di area Dongguan.” (ini/arrahmah.com)