SHANGHAI (Arrahmah.com) – Klub sepak bola Inggris, Arsenal, pada Sabtu (14/12/2019) berusaha menjauhkan diri dari komentar gelandangnya Mesut Ozil setelah ia memposting pesan di Twitter dan Instagram yang mengkritik kebijakan Cina terhadap minoritas Muslim Uighur.
“Konten yang dia ungkapkan sepenuhnya adalah pendapat pribadi Ozil,” kata akun resmi Arsenal Football Club dalam sebuah posting di Weibo, Twitter versi Cina. “Sebagai klub sepak bola, Arsenal selalu menganut prinsip tidak terlibat dalam politik.”
Posting Ozil menyebut orang Uighur sebagai “pejuang yang menentang penganiayaan” dan mengkritik tindakan keras Cina dan sikap bungkam kaum Muslim.
“(Di Cina) Quran dibakar, masjid ditutup, sekolah-sekolah Islam dan madrasah dilarang, cendekiawan dibunuh satu per satu. Terlepas dari semua ini, Muslim tetap diam,” ungkap Ozil dalam postingnya.
Komentar resmi Arsenal di Weibo mengundang geram. Salah satu komentar bahkan meminta Arsenal untuk menendang Ozil dari klub ternama tersebut.
Pencarian di Weibo untuk tagar yang diterjemahkan sebagai “Ozil mengeluarkan pernyataan tidak pantas”, yang telah menjadi salah satu topik trending teratas di platform media sosial itu, tidak membuahkan hasil pada Sabtu sore (14/12).
Weibo sering menyensor diskusi tentang topik sensitif, terutama di tengah desakan oleh Beijing untuk membersihkan internetnya.
PBB dan kelompok-kelompok hak asasi manusia memperkirakan bahwa antara 1 hingga 2 juta orang, sebagian besar etnik Uighur Muslim, telah ditahan dalam kondisi yang keras di Xinjiang sebagai bagian dari apa yang Beijing sebut sebagai kampanye anti-“terorisme”.
Tiongkok telah berulang kali membantah melakukan penganiayaan terhadap warga Uighur. (Althaf/arrahmah.com)