GAZA (Arrahmah,com) – Badan pemberi bantuan Oxfam mengungkapkan bahwa pembangunan kembali rumah, sekolah dan rumah sakit di Gaza yang hancur oleh agresi “Israel” tahun lalu memerlukan waktu hingga 100 tahun untuk bisa menyelesaikannya jika blokade masih diterapkan.
Sebagaimana dilansir oleh Reuters, Kamis (26), Oxfam mengatakan bahwa blokade “Israel” terhadap Gaza harus dicabut agar bahan-bahan bangunan yang kebanyakan impor bisa memasuki Gaza.
Oxfam mmeberikan perincian bahwa Gaza membutuhkan sebanyak 800 ribu truk bahan bangunan untuk memperbaikin infrastruktur yang rusak akibat agresi “israel” yang selama 50 hari pertengahan tahun lalu.
Hingga saat ini hanya sepertiga dari satu persen bahan bangunan yang diperlukan yang bisa memasuki Gaza dalam tiga bulan terakhir.
Serangan “Israel” yang berlangsung antara Juli dan Agustus tahun lalu telah menewaskan 2.100 warga Palestina. Gaza yang dihuni oleh sekitar 1,8 juta warga Palestina hancur porak poranda.
Sekitar 100 ribu orang – lebih dari setengahnya anak-anak – saat ini hidup di penampungan sementara karena rumah mereka hancur. Sedangkan ribuan lainnya tinggal di dalam gedung-gedung yang sudah tidak utuh lagi. Mereka menggunakan perlindungan seadanya agar tidak kebasahan atau kedinginan.
Direktur regional Oxfam Catherine Essoyan mengungkapkan bahwa semakin lama blokade “Israel” terhadap Gaza diberlakukan, semakin banyak nyawa yang terancam.
“Keluarga-keluarga tinggal di rumah tanpa atap, dinding, atau jendela selama enam bulan terakhir. Banyak yang hanya memiliki listrik selama enam jam sehari dan tanpa air yang mengalir,” kata Essoyan.
(ameera/arrahmah.com)