KLATEN (Arrahmah.com) – Warga desa Pogung Cawas Klaten menolak kesepakatan yang telah dibuat sebagian warga sebelumnya dengan Kepala Desa, yang ternyata penuh dengan rekayasa.
Hal ini disampaikan Wagiyono kakak kandung Siyono kepada The Islamic Study and Action Center (ISAC), Sabtu (2/4/2016) di masjid Muniroh Pogung Cawas Klaten. Wagiyono adalah juga Ketua Rt di desa Pogung, dia turut mengambil jenazah Siyono di RS Bhayangkara Jakarta beberapa waktu lalu.
Keluarga Siyono sebagai warga desa Pogung Cawas Klaten, baik bapaknya almarhum Siyono maupun kakaknya tidak diajak musyawarah tentang kesepakatan warga lainnya.
Wagiyono menceritakan bahwa kepala desa, beberapa Pengurus Rt, dan Pendeta Kristen mendatangi Bapak Siyono dan Wagiyo kakak Siyono untuk menandatangani surat kesepakatan.
Wagiyo menolak kesepakatan warga tentang dilarangnya pemakaman jenazah Siyono paska otopsi. “Itu makam bukan milik Kepala Desa, itu bumi Allah Subhanahu wa Ta’ala,” tambah Wagiyono.
Wagiyono juga menolak pengusiran anggota keluarga yang setuju autopsi. “Kami menolak keras kesepakatan warga itu mas, kami dirugikan, keluarga kami dipojokan” jelas Wagiyono
Hadir dalam kesaksian ini Edi Lukito Ketua Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS) dan puluhan anggota Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM)
(azmuttaqin/arrahmah.com)