YERUSALEM (Arrahmah.com) – Dua pria bersaudara bersama istri dan anak-anak mereka telah kehilangan rumah pada Selasa (6/12/2016) ketika pasukan Zionis “Israel” menghancurkan rumah mereka dengan dalih “tidak ada izin membangun”.
Otoritas Zionis sering menggunakan dalih ini untuk menghancurkan rumah-rumah Palestina, meskipun fakta bahwa “Israel” tidak mengeluarkan izin konstruksi untuk rumah-umah warga Palestina sejak 1967, ketika mereka menduduki Yerusalem, lansir IMEMC.
Rumah yang berdempetan satu sama lain dan dibangun di atas tanah seluas 300 meter persegi telah diruntuhkan.
Awalnya, otoritas Zionis mengeluarkan perintah kepada Said Abbasi untuk menghancurkan rumahnya sendiri. Dan meskipun Abbasi berusaha untuk melaksanakan perintah tersebut, dan memulai pembongkaran, otoritas Zionis memutuskan untuk membawa kru pembongkaran sendiri dengan alasan Abbasi tidak melakukannya dengan cepat.
Abbasi kini akan dibebankan dengan biaya yang sangat tinggi untuk pembongkaran terhadap rumah miliknya sendiri, selain harus kehilangan rumahnya.
Bangunan ini terletak di lingkungan Silwan di Yerusalem Timur, daerah yang telah secara khusus dan berulang kali ditargetkan untuk perintah pembongkaran oleh otoritas Zionis.
Pada Oktober lalu, sebuah keluarga dengan jumlah anggota keluarga 30 orang telah menjadi tunawisma ketika pasukan Zionis menghancurkan rumah mereka. Puluhan rumah telah dihancurkan tahun ini dan pada April lalu pasukan Zionis juga menghancurkan taman bermain anak-anak.
Penghancuran rumah-rumah di Silwan terus berlanjut sejak 2010 ketika “Israel” merilis “master plan” untuk Yerusalem Timur, yang termasuk pengusiran ribuan warga Palestina dari rumah mereka dan perampasan tanah mereka untuk satu-satunya pemukiman ilegal Yahudi dan situs pariwisata milik otoritas Zionis. (haninmazaya/arrahmah.com)