BETHLEHEM (Arrahmah.com) – Otoritas Zionis Israel pada hari Senin (24/9/2012) telah memulai pembangunan unit-unit rumah ilegal baru di dekat desa al-Khader di Bethlehem, menurut laporan para aktivis lokal.
Ahmad Salah, koordinator Komite Umum menentang pemukiman Yahudi dan tembok pembatas, mengatakan kepada Ma’an bahwa buldoser-buldoser telah mulai meratakan tanah di daerah tersebut dalam persiapan kerja konstruksi, meskipun faktanya daerah tersebut telah disita oleh Israel 12 tahun lalu dengan dalih “keamanan.”
Pasukan Israel mengambil alih kontrol daerah tersebut, yang disebut “Um al-Mohamadeen”, pada tahun 2000 dan mendirikan menara-menara pengawasan militer. Perluasan pemukiman dan perampasan tanah di daerah itu menghalangi pengembangan kota di Al-Khader, kata Salah.
Salah menambahkan bahwa Israel berencana akan mengubah 40 pos militer di seluruh Tepi Barat menjadi pemukiman dan berencana untuk menghubungkan daerah yang berbeda di blok pemukiman Efrat di selatan al-Khader.
“Kami telah memperingatkan beberapa kali bahaya nyata dari aktivitas pemukiman (Yahudi), tetapi tidak ada yang merespon seruan kami. Bahkan para petani (Palestina) telah menyerah berharap,” ujar Salah.
Pembangunan pemukiman Yahudi di daerah al-Khader adalah lanjutan dari rencana Israel untuk menghubungkan blok-blok pemukiman Gush Etzion, Efrat dan Gilo, yang mengelilingi Bethlehem.
Pada akhir Agustus lalu, PM Israel Benjamin Netanyahu mengunjungi pemukiman-pemukiman di Bethlehem, mengklaim bahwa “Erat Etzion adalah bagian integral dari Yerusalem yang lebih besar,” dikutip Jpost.
“Itu adalah gerbang selatan Yerusalem dan akan selalu menjadi bagian dari Negara Israel. Kami membangun Efrat dan Gush Etzion dengan antusiasme, keimanan dan tanggung jawab,” katanya. (siraaj/arrahmah.com)