TEPI BARAT (Arrahmah.id) – Otoritas Palestina (PA) telah menerima kendaraan lapis baja dan senjata buatan AS melalui Yordania untuk mendukung “operasi keamanan” di Tepi Barat, menurut laporan pada Senin malam (11/9/2023).
Kendaraan dan senjata ini akan digunakan untuk “menegakkan hukum dan ketertiban” di wilayah yang berada di bawah kendali PA di Tepi Barat yang diduduki, menurut Harian Al-Quds.
Hal ini menyusul munculnya faksi bersenjata baru Palestina bernama Lions’ Den, khususnya di sekitar Jenin, dan gelombang serangan mematikan oleh pasukan “Israel” di Tepi Barat.
Situasi ini menimbulkan tuduhan bahwa Otoritas Palestina telah “kehilangan kendali” atas Tepi Barat, dengan 185 warga Palestina dibunuh oleh “Israel” di wilayah pendudukan sejak Januari.
Sekutu “Israel” seperti AS disebut-sebut khawatir dengan semakin besarnya kekuatan kelompok bersenjata Palestina.
Banyak di antara mereka, termasuk Jihad Islam, yang dilengkapi dengan bahan peledak dan senapan buatan AS.
“Israel” menuduh bahwa perbatasan Yordania telah menjadi titik rawan baku tembak sehingga membuat kelompok Palestina semakin tangguh di tengah gelombang serangan terhadap pos pemeriksaan “Israel”.
“Kendaraan lapis baja tersebut diperoleh Otoritas dari pihak Amerika melalui mediator Yordania… [yang bertujuan] memperkuat kemampuan dinas keamanan Palestina dalam menghadapi sel-sel bersenjata Palestina yang ditempatkan di Jenin dan kota Nablus,” bunyi laporan tersebut, menurut The Jerusalem Post.
AS telah menekan Otoritas Palestina untuk menerima rencana keamanan di Tepi Barat, di mana pasukan keamanan Palestina akan menerima pelatihan untuk membantu mereka mengendalikan sel-sel Lions’ Den, PIJ, dan Hamas di kota-kota yang menjadi titik konflik seperti Jenin, Tulkarm, dan Nablus.
Meskipun Otoritas Palestina tidak secara resmi menyetujui rencana tersebut, pasukan keamanannya telah terlibat dalam bentrokan dengan kelompok bersenjata Palestina di wilayah seperti Tulkarem.
Berdasarkan rencana yang dipimpin AS sebelumnya, pasukan PA telah dilatih oleh militer Yordania dan laporan Al-Quds menunjukkan bahwa koordinasi antara Ramallah dan Amman mengenai masalah keamanan baru-baru ini dimulai.
“Sumber tersebut mengindikasikan bahwa pihak Amerika memahami tuntutan pihak berwenang dalam hal ini dan berupaya untuk menyediakan peralatan yang diperlukan, baik kendaraan lapis baja atau senjata otomatis modern yang dilengkapi dengan laser untuk digunakan dalam penggerebekan dan bentrokan dengan sel bersenjata, terutama di Jenin, yang dianggap sebagai provinsi paling sengit dalam konfrontasi tersebut, khususnya kamp [pengungsi] yang mencakup para pejuang berpengalaman,” kata laporan itu.
Pada 2019, PA menerima sepuluh kendaraan lapis baja melalui Yordania untuk memperkuat “keamanan dalam negeri”.
Sejak menteri sayap kanan diangkat ke pemerintahan Benjamin Netanyahu, serangan “Israel” di Tepi Barat menjadi lebih sering dan menimbulkan konsekuensi brutal, dengan banyak orang terbunuh.
Pemerintah “Israel” juga berencana memperluas permukiman di Tepi Barat dan menghancurkan rumah-rumah dan desa-desa warga Palestina. (zarahamala/arrahmah.id)