PALESTINA (Arrahmah.com) – Pasukan keamanan Palestina menangkap puluhan anggota Hamas dalam serangan malam di Tepi Barat yang diduduki “Israel”, hal ini merupakan tindakan keras terbesar pihak Otoritas Palestina atau Palestinian Authority (PA) sejak 2007, kata para pejabat setempat pada Jum’at (3/7/2015).
Adnan Al-Dmairi, juru bicara keamanan untuk PA yang didukung Barat, mengklaim orang-orang Hamas telah berencana “untuk menabur kekacauan” tapi dia tidak merinci maksud perkataannya itu, lansir WB.
Hamas mengontrol Jalur Gaza dan merupakan saingan Fatah, gerakan yang dipimpin oleh Presiden Palestina Mahmoud Abbas yang dominan di Tepi Barat.
Meskipun Abbas secara resmi telah berdamai dengan Hamas tahun lalu untuk membentuk pemerintah persatuan, perbedaan tetap ada di antara mereka.
“Kami menangkap mereka untuk diinterogasi atau untuk menempatkan mereka ke pengadilan berdasarkan bukti mereka mengancam stabilitas keamanan internal Palestina dan berusaha untuk menyeret wilayah dan menyeret kita ke dalam konfrontasi militer serta menghancurkan wilayah ini,” klaim Dmairi.
Hamas mengatakan 108 anggotanya ditahan dalam penggerebekan di kota-kota di seluruh wilayah Tepi Barat. Dikatakan serangan itu bermotif politik dan dikoordinasikan dengan “Israel”.
“Tindakan oleh pihak kaki tangan ini tidak akan merusak gerakan [kami] dan tidak akan melemahkan perlawanan [kami]. Kami menyerukan pembebasan segera para tahanan dan kami memperingatkan konsekuensi dari langkah-langkah tidak patriotik ini,” kata juru bicara Hamas Abu Zuhri.
Seorang jurubicara militer “Israel” mengklaim dia tidak memiliki informasi mengenai penangkapan yang berlangsung dua hari setelah “Israel” menangkap 40 anggota Hamas di Tepi Barat dalam beberapa bulan terakhir, dengan menuduh mereka merencanakan serangan terhadap “Israel”.
(banan/arrahmah.com)