SELANGOR (Arrahmah.com) – Pejabat Malaysia menggerebek upacara keagamaan dan menangkap lebih dari 200 kafir Syiah, termasuk warga asal Iran, Indonesia dan Pakistan saat tengah melakukan upacara memperingati hari Asyura.
Nurhamizah Othman, humas di Departemen Agama Islam Selangor mengatakan para tahanan dibebaskan dengan jaminan kecuali dua warga Iran. Pengadilan Islam Malaysia mengatakan mereka yang ditangkap merupakan “pengikut gerakan menyimpang” yang diancam hukuman sampai dua tahun penjara, tambah humas tersebut.
Di antara para tahanan adalah dosen, mahasiswa, pengacara serta pegawai pemerintah yang diyakini telah beroperasi di wilayah tersebut selama hampir dua tahun.
Gerakan otoritas Malaysia ini menuai kritik. Seorang “ulama” Malaysia mengungkapkan kritikannya dengan mengatakan bahwa Malaysia berusaha menjadi negara “Taliban” yang hanya memungkinkan satu pemikiran.
“Malaysia sedang mencoba menjadi negara ala ‘Taliban’ yang hanya memungkinkan satu pemikiran,” ujar Asri Zainul Abidin.
“Meskipun syaa pribadi tidak setuju dengan ajaran Syiah dan bahkan sering mengkritik dan berdebat dengan mereka, saya tidak dapat menerima pendekatan dari pemerintah Demokratis Malaysia yang menyangkal hak rakyat untuk mempraktekkan keimanan mereka,” lanjutnya. (haninmazaya/arrahmah.com)