TASHKENT (Arrahmah.com) – Lembaga penegak hukum Uzbekistan telah berusaha untuk memperketat pengawasan mereka terhadap gerak-gerik ekstrimisme, di antaranya memaksa sejumlah operator telepon untuk memberikan informasi pelanggannya kepada pemerintah.
Otoritas keamanan Uzbekistan menetapkan kriteria baru ekstrimisme pada siapapun yang menggunakan telepon selulernya pada hal-hal yang diklaim berbau keagamaan. Mereka akan menjerat siapa saja yang menggunakan sarana komunikasi tersebut untuk mendengarkan ceramah atau menonton video yang isinya terkait dengan dakwah Islam, serta siapa saja yang menyebarkan file ‘mencurigakan’ melalui jaringan selular, lembaga survei Expert Working Group (EWG) mengatakan dalam penelitian terbarunya.
Selama ini tidak sedikit pengguna telepon seluler yang mendistribusikan karya-karya jurnalis, seperti Khayrullo Khamidov, yang terkenal karena program radio tentang Islam dan dijatuhi hukuman enam tahun penjara pada Mei 2010, serta teolog terkemuka Kobil-kori dan Obidkhon-kori, EWG mencatat.
Pada awal 2012, lembaga penegak hukum Uzbek menahan beberapa pemuda di daerah Bukhara dan Khorezm dan menemukan file audio dan video, termasuk rekaman program radio Khamidov, dalam ponsel mereka.
Mereka dipaksa untuk membuat pengakuan di bawah penyiksaan saat mereka ditahan di sebuah pusat penahanan atas tuduhan palsu melakukan kekacauan, lanjut EWG.
Karena tidak dapat menahan penyiksaan tersebut, para tahanan akhirnya “mengaku” sebagai anggota dari organisasi Islam Nurchillar (pengikut Nursi Said), yang dilarang di Uzbekistan.
Pada bulan Oktober 2011, pemimpin Kelompok Inisiatif Independen Aktivis Hak Asasi Manusia Uzbekistan, Surat Ikromov, melaporkan kasus penahanan sejumlah orang selama beberapa hari di bawah tuduhan palsu.
Pada tanggal 20 September, polisi di Distrik Kibray, Tashkent, menangkap Abdulmuzafar Zhakhongirov selama 30 hari. Polisi menetapkan dia sebagai seorang tunawisma meskipun Zhakhongirov memiliki sebuah rumah dengan perizinan yang legal di daerah Tashkent.
Demikian pula, puluhan Muslim lainnya yang ditahan di distrik Kibray dan kemudian dituduh ekstrimis oleh aparat setempat. (althaf/arrahmah.com)