KARABAKH (Arrahmah.com) – Otoritas di wilayah Nagorno-Karabakh mengumumkan bahwa jumlah korban tewas di kalangan angkatan bersenjata mereka telah mencapai 1.166 setelah lebih dari sebulan bentrokan.
Pada Kamis(29/10/2020), otoritas mengatakan bahwa 47 tentara lainnya telah tewas dalam pertempuran dengan Azerbaijan, sehingga jumlah korban tewas di antara pasukan Armenia di wilayah itu menjadi 1.166 sejak pecahnya pertempuran pada 27 September, lansir AMN (30/10).
Armenia sebelumnya mengumumkan bahwa pasukan Azerbaijan menderita korban yang jauh lebih besar dalam konflik di wilayah tersebut, dengan mengatakan bahwa jumlah kematian militer Azerbaijan melebihi 6.000, tetapi Baku berulang kali membantah klaim tersebut.
Pada Rabu (28/10), Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev menuduh bahwa jumlah korban tewas di antara pasukan Armenia di Karabakh melebihi 5.000, dan menekankan bahwa negaranya tidak akan mengumumkan kerugiannya sampai konflik selesai.
Pada 27 September, bentrokan bersenjata meletus di jalur kontak antara pasukan Azerbaijan dan Armenia di wilayah Karabakh dan daerah sekitarnya, dalam eskalasi paling berbahaya antara kedua pihak selama lebih dari 20 tahun, di tengah saling tuduh pihak yang memulai pertempuran dan membawa masuk pasukan bayaran ke dalam pertempuran.
Dengan latar belakang perkembangan ini, pemerintah Azerbaijan melancarkan serangan besar-besaran terhadap pasukan Armenia di Karabakh, menekankan bahwa satu-satunya solusi untuk masalah ini adalah pelaksanaan resolusi internasional yang relevan yang menetapkan pengembalian tanah yang diduduki ke Azerbaijan. (haninmazaya/arrahmah.com)