LONDON (Arrahmah.com) – Pemerintah Inggris telah mencapai sebuah kesepakatan baru dengan Yordania yang kemungkinan akan mendeportasi Syaikh Abu Qatadah al-Filistini (semoga Allah menjaganya), hal ini diumumkan oleh Menteri Dalam Negeri Inggris Theresa May pada Rabu (24/4/2013), sebagaimana dilaporkan Daily Mail UK.
Klaimnya, ada perjanjian keamanan baru yang akan menjamin bahwa bukti tidak akan diambil dengan menggunakan penyiksaan terhadap Syaikh Abu Qatadah, yang diperkirakan akan disahkan Inggris pada akhir Juni.
Tetapi May, terlihat masih khawatir bahwa Syaikh Abu Qatadah masih akan melakukan tantangan hukum lagi untuk menghadapi proses ini, sebagaimana sebelumnya Syaikh menang banding. Lamanya upaya pendeportasian Syaikh Abu Qatadah dan masih menemui kegagalan, membuat May berpikir bahwa untuk menendang Syaikh Abu Qatadah dari Inggris hampir mustahil.
May mengatakan sebuah “pernjanjian bantuan hukum bersama baru yang komprehensif” telah dicapai dengan Yordania, dalam upaya untuk meyakinkan kembali pengadilan bahwa ulama kharismatik yang murah senyum itu tidak akan disiksa dengan dalih bahwa Syaikh Abu Qatadah akan menerima “pengadilan yang adil” di Yordania.
Syaikh Abu Qatadah ditangkap kembali oleh para petugas UK Border Agency (UKBA) pada Jum’at (8/3) setelah dibebaskan dari penjara Long Lartin di Worcestershire pada November tahun lalu setelah diberi jaminan oleh hakim SIAC (Komisi Banding Khusus Imigrasi). (siraaj/arrahmah.com)