(Arrahmah.com) – Otoritas Rusia di wilayah Krimea telah memerintahkan untuk menginspeksi dana departemen Krime Tatar dan Turki di Universitas Teknik dan Pedagogi Krimea.
Pemeriksaan tersebut adalah bagian dari operasi yang tengah dijalankan di Krimea untuk menargetkan Muslim Tatar Krimea untuk menggeledah sejumlah buku-buku Islam yang legal dibawah hukum Ukraina namun kemudian menjadi terlarang oleh otoritas Rusia setelah pencaplokan wilayah Krimea, lansir World Bulletin.
Daftar Federal terkait materi-materi “ekstremis” telah disusun oleh Departemen Kehamikan Rusia pada 14 Juli 2007 dan berisi 1.058 item hingga 25 Desember 2011. Memproduksi, menjual atau menyebarkan materi-materi yang termasuk dalam daftar larangan tersebut merupakan sebuah pelanggaran di Rusia.
Buku-buku Islam yang telah dilarang, yang dianggap “ekstrem”, termasuk kitab “Hisnul Muslim” karya DR. Sa’id bin Ali bin Wahf Al-Qahtani. Kitab tertentu yang menuliskan sirah Nabi Muhammad shalallahu ‘alayhi wa sallam juga dilarang beredar.
Ada sekitar 300.000 Muslim di Krimea, sebagian besar adalah asli Tatar Krimea, harus menyesuaikan diri dengan hukum-hukum baru yang diberlakukan oleh Rusia setelah tanah air mereka dicaplok dari Ukraina setelah referendum pada bulan Maret. (siraaj/arrahmah.com)