XINJIANG (Arrahmah.com) – Otoritas Cina di provinsi mayoritas Muslim Xinjiang menawarkan hadiah uang tunai kepada para informan yang melaporkan tetangga mereka (Muslim Uighur) yang memelihara jenggot, media pemerintah Cina melaporkan, sebagaimana dilansir oleh Onislam, Sabtu (26/4/2014).
“Itu merupakan jumlah uang yang banyak bagi warga Uighur di daerah selatan,” Alim Seytoff, juru bicara Kongres Uighur Dunia (WUC), mengatakan kepada Al Jazeera, Jumat (25/4/2014).
“Mereka di sana sangat miskin. Ini merupakan suatu insentif untuk mengkhianati sesama warga Uighur demi mendapatkan keuntungan finansial.“
Pemimpin Muslim mengomentari langkah otoritas lokal Cina baru-baru ini yang menawarkan sejumlah uang tunai senilai 50 hingga 50.000 yuan ($8 hingga $8.000) bagi para informan yang melaporkan tetangga mereka yang memelihara jenggot, Global Times mengatakan pada Kamis, (24/4).
Tindakan yang dilakukan oleh otoritas lokal Cina ini bukan yang pertama kali dalam upayanya untuk menekan Muslim di daerah tersebut. Agustus lalu, Arzugul Memet telah dipaksa oleh otoritas Cina untuk mengusir Muslimah yang menyewa di rumah sewaannya di wilayah barat laut Xinjiang karena mengenakan cadar.
Otoritas Xinjiang juga telah meluncurkan kampanye bertajuk “Project Beauty“, yang berupaya untuk mencegah penduduk setempat mengenakan kerudung – hal yang umum dilakukan di kalangan Muslimah Uighur.
Xinjiang telah otonom sejak tahun 1955, namun terus menjadi sasaran diskriminasi dan tindakan kekerasan yang dilakukan oleh otoritas Cina.
Kelompok HAM menuduh otoritas Cina melakukan penindasan agama terhadap Muslim Uighur di Xinjiang atas nama “terorisme”.
Ororitas Cina juga telah menempatkan jutaan etnis Han di wilayah mayoritas Muslim dengan tujuan utama untuk menekan Muslim, serta menghapus identitas dan budaya Muslim di Xinjiang.
(ameera/arrahmah.com)