ISLAMABAD (Arrahmah.com) – Pemerintah boneka Pakistan berencana membawa semua madrasah ke dalam sistem pendidikan nasional dengan dalih bertujuan untuk memerangi “ekstrimisme”.
Kebijakan baru yang telah disampaikan kepada parlemen oleh Menteri Dalam Negeri, Chaudhry Nisar Ali Khan, berencana membawa sekitar 22.000 madrasah di bawah kontrol negara dalam waktu satu tahun.
Dokumen tersebut mengatakan : “Penting untuk menyebutkan dimuka bahwa tidak semua madrasah adalah masalah dan karenanya tidak harus dipandang negatif secara keseluruhan”, lansir Al Jazeera (2/3/2014).
“Namun, ada masalah dalam beberapa madrasah yang telah menyebar ‘ekstrimisme’,” klaim dokumen. “Pembiayaan dari sumber tak dikenal dan publikasi serta distribusi materi ‘kebencian’,” tambah dokumen mengklaim.
Sebagian besar madrasah di Pakistan berada di luar kendali pemerintah.
Dokumen kebijakan berisi 94 halaman menawarkan introspeksi di mana Pakistan dianggap telah gagal dalam upayanya untuk memerangi “teror”. Dokumen tersebut mengkritik militer karena tidak mampu menunjukkan kemampuan untuk kesuksesan kontra-pemberontakan.
Setelah peristiwa 911, madrasah-madrasah di Pakistan dicurigai dan dianggap sebagai tempat berkembang biak bagi “ekstrimisme”.
Operasi militer selama satu dekade telah menguras kantong Pakistan lebih dari 78 milyar USD, menurut laporan AFP. (haninmazaya/arrahmah.com)