NANGARHAR (Arrahmah.com) – Sebagaimana laporan sebelumnya, teroris AS hendak menimbulkan perang saudara di Afghanistan, ISAF meningkatkan pengerahan milisi boneka yang mereka bayar untuk menjadi kaki tangan ISAF untuk melawan Mujahidin Afghanistan.
Otoritas boneka provinsi Nangarhar, Kamis (12/7/2012), mendesak Pasukan Bantuan ‘Keamanan’ Internasional (ISAF) pimpinan AS-NATO untuk meningkatkan pasukan polisi lokal Afghan (ALP) -yang dibentuk AS tahun 2012- di tujuh distrik di provinsi itu, yang telah disetujui oleh kementrian dalam negeri, dilansir Pajhwok.
Empat bulan lalu, kementrian rezim boneka itu telah memberikan lampu hijau untuk pengerahan personel yang dibayar ISAF itu ke empat distrik di timur provinsi itu, menurut laporan juru bicara gubernur, Ahmad Zia Abdulzai, pada saat konferensi pers di Jalalabad.
Kementrian menyetujui pengerahan 200 ALP masing-masing ke distrik Kama, Goshta, Achin dan Khewa. Namun tidak diketahui alasannya, kata juru bicara itu, mengapa pasukan pimpinan NATO itu telah menunda pengerahannya ke distrik-distrik yang tersisa.
Abdulzai juga mengatakan bahwa kementrian dalam negeri sepakat untuk mengerahkan ALP ke empat distrik lainnya yang sedang bergolak, masing-masing 300 personel ALP, dan dia mendesak ISAF untuk mengirimkan 2.000 personel ALP dilengkapi dengan persenjataaan ke tujuh distrik.
Mereka berdalih bahwa ALP dikerahkan untuk menjaga ‘keamanan’ masyarakat, namun laporan yang diterbitkan organisasi Hak Asasi Manusia pada September 2011, mendokumentasikan pelanggaran serius yang dilakukan ALP, seperti pembunuhan, pemerkosaan, penahanan sewenang-wenang, penculikan, perampasan tanah secara paksa, dan serangan-serangan ilegal lainnya.
Pasukan pimpinan AS ingin meninggalkan Afghanistan, tetapi mereka ingin konflik tetap terjadi di negeri kaum Muslimin itu dengan membayar milisi-milisi lokal untuk memicu perang yang diwakilkan. (siraaj/arrahmah.com)