KABUL (Arrahmah.com) – Pemerintah murtad Afghanistan rencananya akan meningkatkan jumlah personil kepolisian sebanyak 15.000 personil untuk menghadapi serangan-serangan mujahidin Afghanistan yang terus meningkat juga untuk menghadapi “pesta demokrasi” Agustus mendatang.
Menteri Dalam Negeri, Muhammad Hanif Atmar mengatakan pembicaraan mengenai peningkatan jumlah polisi telah disetujui oleh Joint Coordination and Monitoring Body (JCMB), sebuah kelompok yang dibentuk antara otoritas Afghan dengan tentara teroris yang berada di Afghanistan.
“Sekutu kami telah menyetujui dan menerima peningkatan sekitar 15.000 polisi baru untuk “mengamankan” beberapa provinsi sebelum pemilihan tiba,” ujarnya.
Penambahan personil polisi ini sejalan dengan keinginan Barack Obama, untuk meningkatkan kekuatan di Afghanistan menghadapi perlawanan para mujahidin.
Negara teroris Amerika berjanji akan membantu dalam hal pendanaan untuk mendukung rencana ini dan sekutu mereka, Kanada akan membantu dengan memberikan pelatihan terhadap para polisi baru juga mempersenjatai mereka.
Bagaimanapun, dengan keputusan ini, Afghanistan pasti akan membutuhkan lebih banyak dana yang mereka ambil dari kas negara yang seharusnya dimanfaatkan untuk kesejahteraan rakyatnya.
Polisi-polisi baru ini akan bekerja dalam enam sampai sembilan bulan ke depan sebelum mereka menyelesaikan pelatihan yang diberikan oleh tentara-tentara teroris yang berada di Afghanistan.
Presiden munafik Hamid Karzai mengatakan, perlengkapan yang buruk, pelatihan yang kurang menjadikan para polisi Afghanistan akhirnya melibatkan diri dengan Taliban dan ia melanjutkan jika ini terus-menerus berlanjut, maka akan tidak baik untuk pertahanan Afghanistan ke depan.
Sejak AS melancarkan invasinya pada 2001 silam, kekuatan Taliban terus-menerus bertambah setiap harinya. Para polisi boneka yang dulu mendukung pemerintah munafik Afghan dan kini memilih bergabung bersama barisan para mujahidin bukan dikarenakan peralatan atau pelatihan yang kurang, namun karena Taliban melakukan dakwah terhadap mereka. Keimananlah yang akhirnya menjadikan mereka sadar dan bergabung dengan Taliban untuk bersama-sama berjuang menegakkan kalimat Allah di bumi Afghanistan. (haninmazaya/arrahmah.com)