RAMALLAH (Arrahmah.com) – Berdasarkan kutipan hasil forensik resmi, kematian Menteri Palestina Ziad Abu Ain adalah hasil dari pemukulan keras yang menyebabkan luka dalam, gas air mata yang menyebabkan sesak napas dan penghalangan oleh tentara “Israel” untuk memindahkannya ke rumah sakit tepat waktu, kata seorang pejabat Palestina, sebagaimana dilaporkan MEMO pada Kamis (11/12/2014).
Menteri Urusan Sipil Palestina Hassan Al–Sheikh, merinci hasil forensik untuk stasiun radio resmi Palestina kemarin (11/12), menegaskan bahwa temuan menunjukkan bahwa Abu Ain, yang cedera fatal akibat tindakan keras “Israel” pada protes Palestina terhadap pemukiman dan Pemisahan Dinding dekat Ramallah, telah “dibunuh”.
“Laporan forensik adalah bagian penting dari bukti tanggung jawab “Israel” [atas kematian Abu Ain itu],” kata Al–Sheikh setelah otopsi Selasa malam (10/12).
Ia menambahkan bahwa pihak berwenang Palestina melakukan otopsi di sebuah rumah sakit universitas Yerusalem Timur setelah menolak untuk memungkinkan pusat medis “Israel” untuk menangani prosedur otopsi.
Namun, seorang dokter “Israel” hadir selama otopsi dan ia menegaskan bahwa proses itu dilakukan “secara profesional”, jelas Al–Sheikh.
Abu Ain, yang bertanggung jawab atas perkara pemukiman “Israel” ilegal pada Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), meninggal kemarin (10/12) saat pasukan “Israel” membubarkan demonstrasi anti–pendudukan di Tepi Barat utara Turmus’iyya.
Untuk menghormati almarhum, sebuah pemakaman militer akan diadakan baginya sore ini.
Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas menggambarkan serangan “Israel” terhadap Abu Ain sebagai tindakan “barbar” dan menyatakan masa berkabung tiga hari.
Sementara, militer “Israel” hanya mengatakan sedang meninjau keadaan partisipasi Abu Ain dalam protes itu dan kematian yang mengiringinya. (adibahasan/arrahmah.com)