JALUR GAZA (Arrahmah.com) – Organisasi masyarakat sipil Palestina mengecam pernyataan direktur UNRWA terkait 11 hari serangan mematikan “Israel” yang dilancarkan ke Jalur Gaza. Organisasi Palestina tersebut menyatakan bahwa komentar Matthias Schmale menyesatkan dan berbahaya.
Matthias Schmale, direktur operasi Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di Jalur Gaza, pada Ahad (23/5/2021) mengatakan kepada Channel 12 milik “Israel” bahwa serangan militer “Israel” ke Jalur Gaza sepertinya dilakukan dengan canggih dan presisi.
“Saya mendapat kesan ada kecanggihan besar dalam cara militer ‘Israel’ menyerang selama 11 hari,” kata Schmale.
“Ya, mereka tidak mengenai sasaran, dengan beberapa pengecualian, sasaran sipil, tapi kekejaman dan keganasan serangan itu sangat terasa,” imbuhnya.
“Lebih dari 60 anak tewas, 19 di antaranya bersekolah di UNRWA. Jadi saya pikir ketepatan serangan itu ada, meski ada korban jiwa yang tidak dapat diterima dan tidak dapat ditahan di pihak sipil,” pungkasnya.
Dalam pernyataan bersama yang digelar pada Selasa (25/5), Jaringan LSM Palestina (PNGO) dan Dewan Organisasi Hak Asasi Manusia Palestina (PHROC) mengatakan bahwa pernyataan Schmale sepenuhnya mengabaikan kejahatan yang dilakukan oleh “Israel” terhadap masyarakat sipil Palestina saat menggempur Jalur Gaza.
“Sangat disayangkan bahwa Tuan Schmale, yang mengepalai salah satu organisasi internasional terpenting yang bertanggung jawab untuk melindungi dan mengadvokasi hak-hak pengungsi Palestina di Gaza, memberikan pernyataan yang secara tidak langsung memuji ketepatan dan kecanggihan tentara ‘Israel’. Padahal ‘Israel’ sebenarnya terus menerus melakukan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan rakyat Palestina,” bunyi pernyataan tersebut, sebagaimana dilansir Al Jazeera.
“Alih-alih menyeru untuk mengatasi akar penyebab konflik, Tuan Schmale tampaknya memilih untuk membela tindakan militer ‘Israel’,” imbuh pernyataan itu.
Menurut otoritas kesehatan Gaza, setidaknya 253 warga Palestina tewas, termasuk 66 anak-anak selama 11 hari pemboman di wilayah Gaza. Sedangkan sedikitnya ada 12 orang tewas, termasuk 2 anak-anak di “Israel” akibat roket yang ditembakkan oleh kelompok perlawanan Palestina di Gaza. (rafa/arrahmah.com)