KAIRO (Arrahmah.com) – Dewan Kebangsaan Wanita, organisasi nasional kaum wanita di Mesir menolak untuk memberikan pembelaan kepada para aktivis wanita yang ditangkap dalam demonstrasi di Abbasiyah, Jum’at (4/5/2012). Organisasi itu menuding mereka sebagai pendukung Al-Qaeda dan Taliban.
Salah seorang anggota organisasi wanita tersebut, Izat Haekal, menyatakan kepada para wartawan pada Sabtu (5/5/2012) bahwa organisasinya tidak akan membela para wanita yang ditangkap oleh polisi militer dalam aksi demonstrasi sehari sebelumnya dari masjid An-Nur, Abbasiyah Square dan depan gedung Deptan.
Menurutnya, organisasinya tidak akan mengambil langkah apapun untuk membela mereka, karena perkara mereka tidak berkaitan dengan urusan nasional dan kebangsaan apapun. Lebih jauh organisasinya menuntut pemerintah untuk mengadili para aktivis wanita yang ditangkap tersebut.
Saat menyerbu dan membubarkan massa demonstran, polisi militer Mesir pada Jum’at menangkap sedikitnya 18 wanita di masjid An-Nur dan sekitar Abbasiyah Square. Sebanyak 15 wanita telah diadili oleh pengadilan militer dan ditahan untuk massa waktu 15 hari. Pengadilan militer memvonis mereka dengan tuduhan berkumpul sehingga mengganggu ketertiban lalu lintas jalan raya di depan gedung Deptan, bergabung dengan kelompok yang hendak mengacaukan stabilitas negara, dan berada di kawasan yang dilarang oleh militer.
Dewan Kebangsaan Wanita didirikan oleh istri mantan presiden terguling, thaghut Husni Laa Mubarak beberapa tahun yang lalu. Sejak awal pendiriannya, organisasi wanita ini sangat anti syariat Islam dan selalu mengajak kaum wanita Mesir untuk loyal kepada thaghut Laa Mubarak.
(muhib almajdi/arrahmah.com)