TEPI BARAT (Arrahmah.com) – Sebuah organisasi Muslim internasional terkemuka telah mendesak untuk memobilisasi ummat Islam di seluruh dunia untuk melindungi dan melestarikan Masjid Al Aqsa terhadap serangan harian, pelanggaran dan serangan oleh rabi ekstrimis “Israel” dan pemukim ilegal.
“Persatuan Ulama Muslim Internasional (IUMS) telah memantau tindak pidana yang tinggi yang dilakukan oleh pendudukan Zionis terhadap Masjid Al Aqsa dengan perhatian besar. Tindakan tersebut termasuk serangan berbahaya di Masjid Al Aqsa dan penangkapan serta pembunuhan dari Jerusalemites tanpa penyelidikan atau bukti yang kuat,” ujar organisasi tersebut dalam sebuah pernyataan seperti dilansir OnIslam pada Selasa (4/11/2014).
“Israel” bahkan benar-benar berani menutup Al Aqsa untuk kaum Muslimin pada pekan lalu dan memperingatkan bahwa tindakan tersebut menjadi pelanggaran terang-terangan terhadap hukum dan norma-norma internasional, menurut pernyataan itu.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan pada Ahad (2/11) dan ditandatangani oleh Yusuf Al Qaradawi, Ketua Persatuan dan Sekretaris Jenderal Ali Al-Qarra Daghi, organisasi itu menyatakan melawan kompromi, pelanggaran, pembobolan dan penutupan Masjid Al Aqsa.
Mereka juga menyerukan kepada dunia Muslim untuk mengambil tindakan dan memobilisasi dan menyatakan kesediaannya untuk mendukung Masjid Al Aqsa, Al Quds (Yerusalem yang diduduki) dan Palestina.
Ketegangan melanda Al Quds selama seminggu terakhir setelah keputusan pendudukan “Israel” untuk menutup Al Aqsa, tempat suci ummat Islam pada Kamis lalu.
Penutupan kompleks Masjid adalah yang pertama sejak tahun 1967, mengikuti kejadian di mana rabi ekstrimis Yahudi, Yehuda Glick terluka dalam sebuah penembakan di Al Quds pada Rabu malam.
Yehuda Glick adalah seorang “Israel” kelahiran Amerika dan ketua Temple Mount Heritage Fund, sebuah organisasi ekstrimis Yahudi.
Kemudian pada Kamis, polisi Zionis membunuh Moataz Hejazi (32), seorang warga Palestina yang pernah menghabiskan 11 tahun di penjara “Israel” dan dibebaskan pada tahun 2012. Ia dibunuh secara brutal di mana 20 lebih peluru bersarang di tubuhnya.
Persatuan ulama mengecam penyerbuan Masjd Al Aqsa oleh pendudukan Zionis, keputusan untuk menutup Masjid Al Aqsa dari Jamaah Muslim dan kemudian membuka Masjid hanya untuk orang tua yang berusia lebih dari 50 tahun.
“Semua ini pelanggaran, serangan dan keputusan telah benar-benar ditolak oleh Persatuan Ulama.”
IUMS menyesal bahwa semua ini terjadi sementara dunia internasional dan dunia Arab hanya berdiam diri.
Menyesalkan keheningan dunia Arab dan Muslim, IUMS menyerukan pemberontakan Muslim untuk menyelamatkan Al Aqsa.
IUMS menyeru pemberontakan dan memobilisasi kaum Muslim untuk menyelamatkan Al Aqsa dari tindakan seperti itu. (haninmazaya/arrahmah.com)