KAIRO (Arrahmah.com) – Sebelas organisasi HAM Mesir merilis pernyataan gabungan pada hari Kamis (4/10/2012) yang mengecam terus berlanjutnya kejahatan pelecehan seksual terhadap wanita dan diamnya negara atau mengabaikan langkah-langkah untuk mengatasi fenomena tersebut, lansir Al-Masry Al-Youm.
LSM tersebut mengecam insiden terakhir, di mana dua gadis dilecehkan di pusat kota oleh seorang pedagang jalanan, namun polisi di Kantor Polisi Abdin mendesak kedua gadis tersebut untuk menarik tuduhan mereka terhadap pelaku.
Organisasi HAM tersebut memberikan solidaritas penuh untuk para korban, dan meminta kepada negara untuk mengatasi kejahatan pelecehan seksual dan mereka menuntut para personil polisi yang gagal untuk melaporkan dan mengatasi pelecehan seksual untuk dihukum dan menjalani pelatihan wajib terkait masalah ini.
Yang menandatangani pernyataan tersebut meliputi Egyptian Foundation for Family Development, the Egyptian Center for Economic and Social Rights, Catch a Harasser dan the Cairo Center for Development and Human Rights.
Dalam insiden terbaru, pada hari Jum’at (5/10), seorang wanita menuduh seorang petugas polisi di Kantor Kepolisian Mattariya telah melakukan pelecehan seksual terhadap puterinya (30) dan berusaha memperkosanya di penjara. Anak perempuannya itu ditahan, sambil menunggu penyelidikan, atas tuduhan pencurian.
Masalah pelecehan seksual ini telah mendominasi pertemuan pada hari Kamis antara kepala Dewan Nasional Mesir untuk Perempuan Mervat al-Tallawy dan Menteri Dalam Negeri Ahmad Gamal Eddin.
Eddin menekankan dalam pertemuan tersebut bahwa patroli keamanan telah diintensifkan di sekolah-sekolah khusus perempuan. Eddin mengklami bahwa polisi telah diperintahkan untuk segera menangkap setiap pelaku yang terlihat melakukan tindak pelecehan, tanpa menunggu tuduhan diajukan. (siraaj/arrahmah.com)