JAKARTA (Arrahmah.com) – Seiring perayaan hari anak nasional Indonesia pada Rabu (23/7/2014), sebuah video berisi orasi jihad seorang bocah Palestina banyak dibagi di media sosial (medsos). Video ini berhasil menggetarkan hati para pengguna Facebook, sebagaimana yang diunggah Sukan TV pada Kamis (17/7).
Beberapa komentar pada media sosial menggambarkan orasi ini sebagai “hiburan untuk para orang tua di seluruh dunia”, “begini seharusnya anak-anak Muslim Indonesia”, “anaknya saja sudah begini, apalagi orang tuanya?”, dan masih banyak lagi. Sampai saat ini, respon pengguna medsos yang dominan berupa antusiasme dan sambutan akan panggilan jihad anak tersebut.
Pada video ini kita dapat melihat ketabahan anak-anak di negeri Muslim yang dilanda peperangan, seperti Palestina dan Suriah. Terbukti bahwa usia bukan penentu keberanian dan keimanan seseorang yang mengaku Muslim. Kita juga dapat menyaksikan hasil dari sebuah pendidikan berbasis tauhid yang kuat dari mereka.
Mujahid cilik ini menunjukkan bahwa keberanian membela tauhid lebih tumbuh subur saat Zionis gagal melobi gencatan senjata, lantas membombardir negerinya dengan membabi buta. Meski Masjid-masjid di Palestina diratakan dengan tanah dan arak-arakan pengantar jenazah syuhada dihujani peluru baja, semangat juang rakyat Palestina malah kian membara. Mereka membela diri dari rezim Zionis berbekal kepercayaan kepada Allah subhanahu wata’ala dengan senjata seadanya, bahkan hanya sekadar dengan melemparkan batu kerikil di sekitarnya.
Sungguh pemandangan yang berbeda dengan kondisi anak-anak di Indonesia dan Malaysia. Ketika anak Indonesia merayakan hari-harinya dengan asyik bermain online game di warnet-warnet, bergenit-genit pamer baju gaya Korea, sebar foto selfie di hp barunya, pun di saat anak-anak di Malaysia, dibuai kesenangan dan sibuk dengan skate board, budaya punk dan tersesat jauh dari jalan yang lurus, ketika itu pulalah bocah Palestina dan Suriah berisak tangis membela hak hidupnya. Dengan penuh semangat dan linangan air mata anak-anak ini melafadzkan doa dan menyuarakan kata-kata semangat. Mereka percaya janji Allah itu benar. Mereka sudah buang segala bentuk takut kepada thogut. Seperti orasi jihad indah menggugah nan menguras air mata berikut.
[bagaimana Anda bisa mengalahkan generasi seperti ini?]
dan biarkan sejarah mengingat jumlah bom
yang membunuh anak-anak dan menghancurkan rumah-rumah
dan membiarkan hari-hari berbicara tentang pengkhianatan para penguasa
dan konspirasi dari rezim [zionis] seolah-olah mereka monyetdan batalyon “al-Qassam” menolak untuk menyerah
ia terus bergerak maju seolah-olah mereka guntur
mereka banyak jumlahnya
ideologinya bercahaya
hatinya memandang ke depan
senjatanya adalah solidaritasjadi datanglah wahai saudaraku!
mari kita terus maju ke surgasehingga kita dapat menyusul para utusan [Allah]
darah kita murni
jiwa kita bangga
hidup kita adalah hadiah bagi TUHAN yang kita sembah
senjata kita adalah iman, kesabaran, dan janji kebahagiaan [yang kekal]
dan kami memohon kepada Maha Penyayang
agar Dia menerima kesaksian
Subhanallah. Takbir! (adibahasan/arrahmah.com)