TIMBUKTU (Arrahmah.com) – Mujahidin Ansar al-Din pekan lalu telah memulai kampanye besar-besaran untuk meratakan makam-makam di kota Timbuktu, Mali terutama makam yang dikeramatkan, beberapa masuk dalam daftar situs historis UNESCO.
Hal ini telah membuat sebagian kalangan marah dan mengutuk tindakan Mujahidin ini, terkhusus orang-orang Sufi. Sahara Media, pada Jum’at (13/7/2012), melaporkan bahwa kaum Sufi setempat dan sekitarnya mengutuk keras langkah Ansar al-Din ini, meratakan makam-makam yang mereka keramatkan, dan mereka sangat tersinggung akan tindakan ini.
Menurut mereka, makam-makam keramat adalah ciri khas karakter Sufisme di wilayah ini, sehingga tindakan ini menyakiti hati orang-orang Sufi.
Bahkan sekelompok komunitas Arab di kota ini telah membentuk brigade bersenjata demi melindungi makam kuno yang dikeramatkan.
Perlu diketahui bahwa Mujahidin Ansar al-Din, yang mengontrol kota ini, telah melakukan pendekatan atau dakwah terlebih dahulu terkait perataan kuburan ini, mereka berdakwah secara luas dengan memanfaatkan fasilitas radio -selain turun langsung ke masyarakat- untuk menjelaskan Aqidah dan Fiqh sesuai al-Qur’an dan as-Sunnah. Dan Mujahidin menyaksikan banyak orang yang datang ke makam-makam keramat ini untuk berdo’a melalui perantaraan para penghuni kubur, karena itu Mujahidin memutuskan untuk meratakan kuburan -sesuai dengan perintah Nabi (shalallahu ‘alaihi wa sallam)- dan menyesuaikannya secara wajar, karena dikhawatirkan akan menyeret orang-orang ke dalam kesyirikan. (siraaj/arrahmah.com)