ASTANA (Arrahmah.com) – Komite perwakilan politik oposisi Suriah mengumumkan pada Sabtu bahwa mereka akan mendukung pembicaaan perdamaian Suriah di ibukota Kazakhstan, Astana, pada 23 Januari mendatang.
Menurut pernyataan tertulis yang dirilis setelah pertemuan dua hari di Riyadh, High Negotiations Comitte (HNC) menyuarakan “kesiapan untuk mendukung delegasi militer yang akan dibentuk oleh oposisi untuk menghadiri pembicaraan” dan menyatakan “berharap pertemuan tersebut akan memperkuat gencatan senjata”.
Kelompok ini juga mengatakan Astana “membuka jalan bagi pembicaraan politik” di Jenewa pada 8 Februari mendatang dan berterimakasih kepada negara-negara yang mengerahkan usaha untuk pertemuan di Astana.
Sebagaimana dilansir AA (14/1/2017), negosiasi untuk mencapai resolusi untuk perang enam tahun di Suriah akan dimulai di ibukota Kazakhstan, Astana, antara rezim Suriah dan oposisi.
Pertemuan tersebut merupakan bagian dari upaya Turki dan Rusia dalam meberikan solusi politik di Suriah.
Suriah telah terjebak dalam perang sejak awal 2011, ketika rezim Asad menumpas protes pro-demokrasi yang meletus sebagai bagian dari pemberontakan Musim Semi Arab.
Sejak itu ratusan ribu orang tewas dan jutaan lainnya terpaksa mengungsi akibat konflik. (fath/arrahmah.com)