MISURATA (Arrahmah.com) – Pejuang oposisi Libya di kota Misurata mengklaim telah berhasil menduduki bandara di kota itu pada Rabu (11/5/2011), menandai kemajuan lain melawan pasukan yang setia kepada Muammar Gaddafi sehari setelah pejuang oposisi menerobos jalur mereka ke Barat.
“Ini adalah kemenangan besar,” ujar Abdel Salam seperti yang dilansir AP. Ia mengatakan lima pejuang oposisi tewas dan 105 mengalami luka dalam pertempuran.
Sumber oposisi mengatakan kepada Al Jazeera bahwa mereka juga mengambil pangkalan milter yang merupakan bagian dari fasilitas yang sama.
Misurata merupakan kota terbesar ketiga dan kubu oposisi yang paling signifikan di bagian barat negara, di mana pemberontakan terhadap Gaddafi dilaporkan telah melemah.
Kota ini dikepung selama berminggu-minggu dan membagi jalan sepanjang jalan timur-barat. Sepanjang pertempuran, pasukan Gaddafi telah menguasai wilayah sebelah selatan jalan, termasuk bandara, yang terletak sekitar lima kilometer dari pusat kota dan Tripoli Street, sebuah jalan utama yang merupakan tempat pertempuran ganas selama berminggu-minggu.
Di timur, oposisi baru-baru ini telah mengalami kemajuan di Brega, sebuah kota minyak utama di mana pasukan pemerintah telah mendudukinya sejak awal April. Alih-alih mencoba mengambil kota selama serangan mereka pada Selasa (10/5), pasukan pemberontak dilaporkan mundur untuk memungkinkan pesawat NATO menyerang kendaraan pemerintah yang berpartisipasi dalam serangan balik.
Seruan gencatan senjata
Saat kekuatan oposisi namnakya telah membuat keuntungan baik di barat dan timur, Ban Ki-moon, Sekjen PBB menyerukan pada Rabu untuk “gencatan senjata secepatnya” dan mendesak pasukan pemerintah untuk berhenti menyerang warga sipil.
“Pertama dan penting, harus ada panggilan untuk mengakhiri pertempuran di Misurata dan tempat lain,” ujar Ban. “Kemudian kita akan dapat memberikan bantuan kemanusiaan dan secara paralel kita dapat meneruskan dialog politik,” klaimnya.
Serangan NATO
Empat ledakan berturut-turut mengguncang ibukota Libya, Tripoli hari ini (12/5) saat jet tempur NATO terdengar terbang mengelilingi ibukota.
Ledakan datang dari arah daerah Bab al-Aziziya di mana kamp Gaddafi berlokasi, mengguncang jendela sebuah hotel tempat wartawan tinggal di ibukota.
Dua gumpalan asap putih dapat terlihat naik ke langit setelah ledakan, dan sirine kendaraan darurat terdengar bising.
Serangan terjadi hanya beberapa jam setelah televisi pemerintah memperlihatkan gambar yang dikatakan merupakan pertemuan para petinggi suku dengan Gaddafi, video pertama yang ditayangkan sejak 30 April lalu.
Seorang pejabat Libya mengatakan video tersebut diambil sekitar pukul 19.30 waktu setempat pada hari Rabu (11/5). (haninmazaya/arrahmah.com)