TEPI BARAT (Arrahmah.id) — Seorang tentara wanita “Israel” dilaporkan terluka dalam sebuah operasi tabrakan yang terjadi pada Senin pagi (14/4) di dekat kota ad-Dhahiriya, selatan al-Khalil (Hebron), wilayah Tepi Barat yang diduduki.
Radio Militer “Israel” menyebutkan bahwa pasukannya telah membuka penyelidikan terkait insiden tersebut, namun belum ada informasi langsung mengenai kondisi korban maupun identitas pelaku. Sementara itu, Otoritas Penyiaran “Israel” melaporkan bahwa satu orang mengalami luka ringan, sedangkan harian Yedioth Ahronoth menyebut korban berada dalam kondisi sedang. Pasukan penjajah kini dikabarkan tengah memburu pelaku yang melarikan diri ke arah kota ad-Dhahiriya.
Menanggapi insiden tersebut, Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) merilis pernyataan resmi yang menegaskan bahwa aksi tabrakan itu adalah bagian dari perlawanan yang sah terhadap penjajahan dan kejahatan yang terus dilakukan oleh entitas Zionis, baik di Gaza maupun di Tepi Barat.
“Operasi tabrakan di wilayah ad-Dhahiriya merupakan bukti bahwa perlawanan terus berlanjut meskipun penjajah berusaha menumpasnya di Tepi Barat,” ujar Hamas dalam pernyataannya.
Hamas menambahkan bahwa aksi tersebut adalah respons alami atas agresi brutal yang berlangsung di Gaza, kejahatan di wilayah utara Tepi Barat, serta upaya sistematis Yahudisasi terhadap Masjid Al-Aqsha, Masjid Ibrahimi, dan situs-situs suci umat Islam lainnya.
Gerakan itu juga menyerukan rakyat Palestina untuk terus menunjukkan keteguhan, meningkatkan perlawanan, dan melawan penjajah serta pemukim ilegal hingga tanah dan tempat-tempat suci terbebaskan sepenuhnya.
(Samirmusa/arrahmah, id)