RAMLA (Arrahmah.id) – Otoritas Penyiaran ‘Israel’ mengatakan pada Ahad (14/7/2024) bahwa empat warga ‘Israel’ terluka, termasuk dua yang kritis, dalam operasi dua tahap yang terjadi di dekat kota Ramla, barat laut Yerusalem yang diduduki, Al-Jazeera melaporkan.
Polisi ‘Israel’ dilaporkan mengatakan bahwa operasi tersebut menargetkan seorang tentara ‘Israel’ pada tahap pertama, dan orang lain pada tahap kedua, mengonfirmasi pembunuhan pelaku, yang identitasnya belum dikonfirmasi.
Channel 13 Israel melaporkan bahwa pelaku operasi, yang berasal dari Kafr Aqab, memegang kartu identitas ‘Israel’ dan tewas di tempat.
Versi polisi ‘Israel’ berubah sepanjang hari. Awalnya, disebutkan bahwa operasi itu merupakan gabungan dari penyerangan dan penembakan. Kemudian, polisi mengumumkan bahwa operasi itu hanya terdiri dari penyerangan, yang dilakukan dalam dua tahap.
Kepala polisi setempat mengonfirmasi bahwa pelaku menabrak beberapa warga ‘Israel’ di stasiun bus, lalu melakukan operasi penabrakan lagi ratusan meter jauhnya.
Al-Jazeera melaporkan bahwa kepala polisi ‘Israel’ menuju ke lokasi operasi di tengah penjagaan keamanan yang ketat, dan menambahkan bahwa Dinas Keamanan Dalam Negeri ‘Israel’ (Shabak) terlibat dalam penyelidikan tersebut.
ISRAELI MEDICAL SOURCES: The operation in Ramla resulted in 4 injuries, including two serious injuries.
ISRAELI POLICE CHIEF: The police do not know whether some of the wounded in the ramming attack that took place near the city of Ramla were shot by Israeli police, noting that… pic.twitter.com/IgWe1dKYT3
— The Palestine Chronicle (@PalestineChron) July 14, 2024
Pesawat ‘Israel’ terbang di atas wilayah itu untuk mencari kemungkinan kaki tangan.
Operasi ini dilakukan setelah kelompok Perlawanan Palestina menyerukan eskalasi terhadap pendudukan ‘Israel’ di Tepi Barat dan Yerusalem yang diduduki pada Sabtu (13/7). Hal ini menyusul pembantaian warga Palestina yang mengungsi di Al-Mawasi di Khan Yunis, selatan Jalur Gaza. (zarahamala/arrahmah.id)