KABUL (Arrahmah.com) – Pejabat NATO dan Afghanistan pada hari Selasa (9/2) mengklaim bahwa tujuannya melakukan operasi ofensif besar-besaran di Afghanistan Selatan bukan hanya dilakukan untuk keberhasilan militer, namun juga untuk mengembalian keamanan, pembangunan, dan pemerintahan yang baik di wilayah tersebut.
Ungkapan ini seolah-olah memperlihatkan bahwa ada perubahan besar dalam strategi asing dan militer boneka pemerintah Afghanistan melawan mujahidin. Operasi ini rencananya akan dimulai di distrik Marja, provinsi Helmand.
“Tujuan dilakukannya operasi ini adalah untuk mengembalikan keamanan dan membangun peluang, pekerjaan, keadilan, dan pemerintahan yang lebih baik bagi rakyat di wilayah tersebut,” kata Mark Sedwill, perwakilan urusan sipil NATO di Afghanistan dalam konferensi persnya di Kabul.
Sebuah tim dari pegawai negeri Afghanistan dan sejumlah ahli dari pemerintah pusat Afghanistan dikirim lebih dahulu ke provinsi untuk memberikan pelayanan pada penduduk setempat, tambah Sedwill.
“Keberhasilan operasi ini tidak hanya ditentukan oleh fase militer,” Sedwill menekankan, tapi “Operasi ini akan berakhir dalam beberapa minggu dan beberapa bulan kemudian sampai rakyat merasakan keuntungan dari pemerintahan yang lebih baik, peluang ekonomi, dan melakukan operasi bersama otoritas Afghanistan yang sah.”
Gulab Mangal, gubernur provinsi Helmand, mengatakan pada konferensi pers yang sama bahwa operasi militer tersebut hanya fase pertama dari rencana yang bertujuan besar untuk membawa kemajuan, keadilan, pemerintahan yang baik, dan peluang kerja di wilayahnya.
Operasi yang diyakini berbagai pihak sebagai operasi terbesar sejak tahun 2001 saat AS berperang melawan teror di Afghanistan telah memicu kekhawatiran mengenai mengungsinya ratusan keluarga dari distrik Marja.
Mangal mengakui bahwa sejauh ini pemerintah setempat telah menerima dua gelombang pengungsi, sekitar 72 hingga 92 kepala keluarga. Namun ia mengklai bahwa pihaknya telah menyiapkan sebuah komisi yang khusus mengurusi pengungsian.
“Komisi ini telah siap sepenuhnya. Kami telah memiliki tenda, makanan, dan segala hal yang dibutuhkan di tempat pengungsian,” ujar Mangal.
Sedwill mengatakan bahwa pemerintah Afghanistan memang telah didesak untuk memindahkan penduduk sipil .
“Pesan ini saya sampaikan pada penduduk setempat agar menjaga diri mereka, tetap berada di dalam rumah selagi operasi berlangsung,” uangkap Sedwill. (althaf/xnh/arrahmah.com)