DAMASKUS (Arrahmah.com) – Mujahidin Islam dan mujahidin FSA terus melakukan serangan-serangan gencar di propinsi Damaskus dan pinggiran Damaskus. Hal itu memaksa pasukan rezim Nushairiyah Suriah, milisi Syiah Shabihah, milisi Syiah Hizbullah Lebanon dan Garda Revolusi Iran untuk mempertahankan ibukota rezim dengan keras.
Pesawat tempur, helikopter tempur, rudal, tank dan artileri berat menjadi senjata utama rezim Nushairiyah dan pasukan bayaran Syiahnya untuk menekan mujahidin Suriah di kedua propinsi strategis itu. Bombardir massif yang menghancurkan desa-desa, kota-kota dan lahan pertanian penduduk sipil menjadi taktik rezim Suriah dan milisi bayaran Syiahnya.
Di kota Qalamun, propinsi pinggiran Damaskus, mujahidin Islam dan mujahidin FSA menyerang markas militer rezim Nushairiyah Suriah Divisi 128 dan stasiun bahan bakar Naimah milik rezim Nushairiyah Suriah di dekat desa Nasiriah pada Sabtu (22/6/2013). Mujahidin menggunakan sejumlah roket buatan lokal dan mortar, laporan Ugarit News.
Serangan mortar dan roket itu disusul dengan baku tembak sengit sepanjang hari Sabtu. Mujahidin Islam dan mujahidin FSA bergerak untuk mengepung kedua sasaran di desa Nasiriah. Dalam baku tembak sengit, mujahidin Batalion Rijalullah FSA berhasil memukul mundur pasukan rezim Nushairiyah dan milisi Syiah Hizbullah Lebanon.
Pesawat tempur, tank, rudal Grad dan artileri berat rezim Nushairiyah Suriah membombardir kota Zamalka, propinsi pinggiran Damaskus dengan massif sepanjang hari Sabtu. Rumah-rumah penduduk, masjid-masjid dan bangunan di kota itu rusak parah. Jumlah korban gugur dan cedera di pihak warga kota belum diketahui secara pasti. Para relawan kemanusiaan kesulitan mengevakuasi korban karena gencarnya bombardir rezim.
Tank-tank dan artileri berat rezim Nushairiyah Suriah juga membombardir desa-desa dan perumahan penduduk di kota Muadhamiah Syam, propinsi pinggiran Damaskus. Serangan brutal itu menimbulkan kerugian jiwa dan materi yang besar. Sampai saat ini suasana di kota masih mencekam. (muhibalmajdi/arrahmah.com)