TEPI BARAT (Arrahmah.id) – Tembakan dan ledakan hebat menggema di kamp pengungsi Nour Shams di Tulkarem pada Ahad pagi (13/4/2025), saat pasukan pendudukan ‘Israel’ mengintensifkan agresi militer mereka di seluruh Tepi Barat selama 77 hari berturut-turut. Kampanye tanpa henti tersebut menargetkan kota Tulkarem dan kampnya, serta kota Jenin dan kampnya.
Sumber-sumber lokal melaporkan bahwa daerah Jabal al-Nasr di dalam kamp Nour Shams menyaksikan baku tembak yang sangat intens pagi kemarin. Peristiwa ini terjadi di tengah pengerahan militer yang signifikan dan meningkatnya tekanan terhadap penduduk Palestina untuk mengungsi secara paksa dari rumah mereka.
Pasukan pendudukan terlihat dikerahkan di berbagai lokasi di kota Tulkarem, termasuk pinggiran kota Thanaba. Di sana, mereka dilaporkan menyerang dan menganiaya sejumlah warga sipil Palestina. Lebih jauh, pasukan ‘Israel’ menyerbu beberapa lingkungan di kamp pengungsi Tulkarem, memulai operasi pencarian yang ekstensif dan mengganggu di dalam rumah-rumah penduduk.
Tragisnya, operasi militer ‘Israel’ yang berkelanjutan, sejauh ini, telah mengakibatkan terbunuhnya 13 warga Palestina, termasuk seorang anak dan dua wanita, salah satunya sedang hamil, menurut laporan setempat.
Serangan di Jenin
Sementara itu, di Jenin, pasukan pendudukan ‘Israel’ terus melancarkan operasi militer di kota Jenin dan kamp pengungsiannya selama 83 hari berturut-turut. Kehadiran militer dalam jumlah besar masih ada, ditandai dengan serangan terus-menerus ke berbagai area kota, termasuk kawasan industri.
Sumber-sumber medis menunjukkan bahwa operasi yang sedang berlangsung di Jenin telah menyebabkan tewasnya 36 warga Palestina dan penahanan ratusan lainnya. Pasukan pendudukan juga telah menghancurkan ratusan rumah di kamp pengungsi Jenin, yang mengakibatkan lebih dari 20.000 warga Palestina mengungsi di tengah kerusakan infrastruktur vital yang meluas.
Agresi Tepi Barat yang Lebih Luas
Sejak dimulainya perang genosida di Jalur Gaza, militer ‘Israel’ dan pemukim ilegal telah meningkatkan serangan mereka di seluruh wilayah Tepi Barat yang diduduki, termasuk Yerusalem Timur. Agresi yang semakin intensif ini telah menyebabkan tewasnya lebih dari 947 warga Palestina dan melukai sekitar 7.000 lainnya, menurut data resmi Palestina.
Sejak 7 Oktober 2023, ‘Israel’, dengan dukungan AS yang tak tergoyahkan, telah melakukan genosida di Gaza, yang mengakibatkan lebih dari 166.000 korban Palestina, baik yang tewas maupun yang terluka, yang sebagian besar adalah anak-anak dan perempuan. Lebih dari 14.000 orang masih hilang di bawah reruntuhan. (zarahamala/arrahmah.id)