KABUL (Arrahmah.com) – Ribuan tentara kafir AS dan ratusan tentara boneka Afghan bergerak menuju wilayah selatan Afghanistan dengan dukungan tank-tank lapis baja dan helikopter militer, Kamis (2/7) untuk menjalankan operasi militer besar pertama di bawah strategi terbaru Komandan baru AS dan Presiden Obama.
Hal ini dilaksanakan mengingat serangan-serangan mematikan dari mujahidin Imarah Islam Afghanistan sangat meningkat tajam di wilayah ini. Puluhan tentara musuh menjadi korban santapan bom ranjau atau serangan langsung dari mujahidin setiap harinya di selatan Afghanistan.
Operasi militer dimulai sekitar jam 1.00 dimulai di provinsi Helmand, dimana mujahidin menunjukkan kepada musuh bahwa wilayah tersebut merupakan basis kekuatan mujahidin.
Tujuan dilaksakan operasi ini adalah untuk “membersihkan” kekuatan Taliban di wilayah selatan Afghanistan sebelum pemilihan presiden Afghanistan 20 Agustus mendatang.
Sedikitnya 4.000 tentara kafir AS dan 650 tentara boneka Afghan dikerahkan untuk melaksanakan operasi ini.
Pentagon telah menyebarkan 21.000 tentara baru untuk “melancarkan” jalannya pemilihan presiden di Afghanistan agustus mendatang dan diperkirakan jumlah keseluruhan tentara AS yang berada di Afghanistan hingga akhir tahun ini sekitar 68.000 prajurit.
Kapten Bill Pelletier, jurubicara tentara AS mengatakan tentara yang dikerahkan untuk melaksanakan operasi militer di wilayah selatan Afghanistan didukung dengan kekuatan udara dan darat di bawah perlindungan gelapnya malam.
Operasi ini selain bertujuan untuk “menghabisi” Taliban juga untuk menunjukkan kepada penduduk Afghanistan bahwa “kami ingin menjaga institusi Afghanistan (demokrasi di Afghanistan-red),” ujar Pelletier.
Dikabarkan mujahidin menyambut operasi tersebut dengan meledakan bom ranjau, namun tidak dilaporkan kecelakaan yang diakibatkan dari serangan tersebut.
“Kami tidak ingin penduduk Helmand melihat kami sebagai musuh, sebaliknya kami ingin melindungi mereka dari ‘musuh’,” ujar Pelletier dengan penuh harapan. (haninmazaya/arrahmah.com)