MAGUINDANAO (Arrahmah.com) – Operasi militer yang masih terus berlanjut yang dilakukan oleh tentara pemerintah Philipina (AFP) di Maguindanao dan kota-kota yang mayoritas dipenuhi oleh masyarakat Muslim, membuat ancaman tersendiri bagi masyarakat Muslim tersebut.
Target-target operasi militer AFP sejak Sabtu (18/4) lalu yang AFP klaim ditujukan untuk pejuang MILF di bawah Komandan Ameril Umbra Kato, sayangnya yang menjadi korban adalah ribuan masyarakat sipil muslim tak bersenjata. Karena serangan-serangan AFP tidak
pandang bulu, membabi buta.
Maka, banyak sipil dari daerah yang menjadi target operasi militer AFP (Shariff Aguak, Mamasapano, Rajah Buayan, Datu piang, Datu Saudi, Datu Unsya, dll), merasakan ketakutan berlebih dan merasa hidup mereka dibayang-bayangi dengan ancaman.
Serangan-serangan baik darat dan udara yang dilakukan tentara AFP tanpa melihat lawan, sejak sabtu lalu, konsekuensinya para pengungsi harus mengungsi di wilayah lain yang lebih “aman”.
Sumber lokal mengatakan sebelum para tentara memasuki dan menguasai satu daerah, biasanya mereka melancarkan tembakan-tembakan terlebih dahulu. Dan masyarakat sipil lah yang menjadi korban dari operasi ini.
Sipil juga mengeluhkan beberapa gedung sekolah dan rumah-rumah milik mereka yang dijadikan basis militer.
Baru-baru ini, tiga warga sipil yang tidak bersalah ditangkap oleh tentara AFP. Benny Lagilay, salah satu korban yang ditangkap, ia ditangkap saat tengah menyelamatkan barang-barang berharga yang terdapat dirumahnya. Hingga kini, keberadaannya belum diketahui. (haninmazaya/lwrn/arrahmah.com)