GAZA (Arrahmah.id) – Brigade Saraya Al-Quds, sayap militer Gerakan Jihad Islam, menyiarkan rekaman dua tank ‘Israel’ yang menjadi sasaran di lingkungan Shuja’iyya di sebelah timur Kota Gaza pada Senin (19/8/2024).
Al-Quds menjelaskan bahwa rekaman tersebut, yang berasal dari serangan ‘Israel’ baru-baru ini ke lingkungan Shuja’iyya, merupakan hasil kerja sama dengan Brigade Al-Qassam, sayap militer Gerakan Perlawanan Islam (Hamas).
Rekaman tersebut menunjukkan pemantauan yang cermat terhadap kendaraan pendudukan, kemudian pembagian misi tempur antara Al-Saraya dan anggota Al-Qassam, di tengah-tengah serangan besar-besaran pesawat tanpa awak ‘Israel’.
Setelah menargetkan dua tank dengan peluru anti-tank, suara salah satu pejuang terdengar melantunkan Takbir, sebelum bersujud sebagai tanda syukur kepada Allah dan kemudian menangis setelah berhasil melaksanakan misi tersebut.
⚡️BREAKING:
Footage of Al-Quds Brigades and Al-Qassam Brigades fighters targeting two Zionist tanks during the recent incursion in the Shuja'iyya neighborhood, east of Gaza City. pic.twitter.com/An7iWTIuGn
— Suppressed News. (@SuppressedNws) August 19, 2024
Pada 10 Juli, tentara ‘Israel’ mengumumkan berakhirnya operasinya di Shuja’iyya, dan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa “pasukan yang berafiliasi dengan Brigade Parasut, Brigade Ketujuh, dan Brigade Yahalom (rekayasa untuk misi khusus) menyelesaikan misi mereka, yang memakan waktu sekitar dua pekan, di Shuja’iyya di bawah pimpinan Divisi ke-98.”
Pada 27 Juni, tentara ‘Israel’ meminta semua penduduk di wilayah timur Gaza untuk mengungsi, di tengah penembakan hebat oleh kendaraan dan pesawat di wilayah permukiman. Kemudian, keesokan harinya, mereka memulai operasi darat di Shuja’iyya, yang ketiga sejak 7 Oktober.
Sejak dimulainya operasi darat skala besar tentara pendudukan di Jalur Gaza, faksi-faksi perlawanan telah menyiarkan rekaman pejuang mereka yang menargetkan kendaraan pendudukan pada berbagai sumbu penetrasi, mulai dari menyerang tank dengan peluru anti-tank, meledakkan yang lain dengan alat peledak, dan menyiapkan penyergapan yang berhasil.
Operasi tersebut juga mencakup penargetan pasukan infanteri Israel dengan peluru antibentengan, selain operasi penembakan dan penyerangan langsung, dan penyerbuan markas besar operasi pendudukan di berbagai wilayah. (zarahamala/arrahmah.id)