OSLO (Arrahmah.com) – Ini satu lagi laporan yang memperkuat pendapat bahwa Revolusi Mesir sangat bergantung pada teknologi, khususnya internet, ponsel, dan media sosial.
Opera Software menemukan jika perang situs jejaring sosial cukup nyata untuk menjadi pemicu revolusi di suatu negara.
Menurut laporan terakhir dari State of the Mobile Web yang dikeluarkan oleh Opera Software, ternyata kunci sukses dari Revolusi Mesir adalah bagaimana masyarakat Mesir mampu berkomunikasi satu sama lain.
“Pada analisis kami, peran situs jejaring sosial menjadi nyata, ketika rakyat Mesir menggunakan ponsel mereka sebagai alat komunikasi. Facebook, Twitter dan situs jejaring social lainnya mengalami lonjakan kunjungan menjelang revolusi di Mesir,” ujar pihak Opera Software dalam keterangan resminya, Sabtu (26/3/2011).
Opera yang turun langsung ke Lapangan Tahrir Kairo saat unjuk rasa besar-besaran dilakukan, sempat mewawancarai salah satu peserta unjuk rasa, seorang insinyur bernama Ayman Shokr. “Kunci sukses dari revolusi ini adalah bagaimana kami bisa saling terhubung, apakah melalui Facebook dan jejaring sosial lain di Internet, hingga ke ponsel. Ini adalah revolusi yang berbasis komunikasi,” kata Shokr.
Sebelumnya, sudah banyak diberitakan bahwa jejaring sosial Facebook dan Twitter memang memainkan peranan yang sangat penting dalam keberhasilan menjungkalkan rezim Hosni Mubarak.
Selain itu, Opera menganalisa trafik dari negara-negara yang memegang peranan penting dalam perubahan radikal di bulan Februari. Data tersebut menunjukkan bahwa situs berita lokal oposisi dengan penetrasi pasar yang rendah biasanya mengalami lonjakan selama demonstrasi di Tahrir Square.
“Beberapa mempertahankan tingginya trafik bahkan setelah pengunduran diri Mubarak, sementara yang lain diratakan,” tambah mereka.
Dalam data yang sama, Opera menemukan jika Google, Facebook dan YouTube merupakan 3 situs teratas yang paling banyak diakses di negara-negara Timur Tengah.
Trafik ke Facebook meningkat dengan page views yang mencapai jutaan, dengan trafik terbesar terjadi ketika Hosni Mubarak lengser pada 11 Februari 2011, dengan volume mencapai 6 juta page views.
Selain Faecbook dan Twitter, Opera juga mencatat beberapa situs yang mendulang trafik yang tinggi, baik selama revolusi berlangsung maupun setelah revolusi berakhir. Situs-situs itu adalah Al Jazeera, Aldostor, Al Masry Alyoum, Youm 7, Shorouk News, dan Masrawy.
Sedangkan dari Februari 2010 ke Februari 2011, kunjungan halaman di 10 negara di Timur Tengah meningkat sebanyak 233 persen, dan unique users meningkat sebanyak 142 persen, serta data yang ditransfer meningkat sebanyak 259 persen.
“Data kami juga menunjukkan, 10 negara pemakai browser Opera Mini di Timur Tengah adalah Mesir, Iran, Saudi Arabia, Libya, Irak, Yordania, Qatar, Syria, Oman dan Israel,” ujar pihak Opera.
Opera Software adalah pencipta dari browser ponsel Opera Mini yang memiliki jutaan pemakai di kawasan Timur Tengah. Semua trafik dari browser Opera Mini dikompres terlebih dahulu oleh Opera Software dan statistik dari server menunjukkan pandangan unik dari kebiasaan menjelajah web. (SM/arrahmah.com)