DAMASKUS (Arrahmah.com) – Organisasi untuk Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) telah menemukan indikasi bahwa korban Suriah telah terkena sarin atau zat kimia sejenis.
Sebuah laporan oleh kelompok pengawas mengatakan bahwa mereka sedang menyelidiki 11 serangan senjata kimia yang dilakukan oleh tentara rezim Nushairiyah pimpinan Bashar Asad.
Dalam satu kasus, sampel darah menunjukkan korban telah terkena sarin atau zat kimia seperti sarin.
OPCW tidak mengatakan kapan atau dimana serangan terjadi, lansir BBC pada Selasa (5/1/2016).
Ratusan orang gugur ketika roket yang berisi gas sarin ditembakkan di beberapa wilayah yang dikuasai oleh pejuang Suriah di pinggiran ibukota Damaskus pada 2013.
Hasil misi pencarian fakta oleh OPCW diungkap dalam laporan terbaru yang melekat dalam sebuah surat oleh Sekjen PBB Ban Ki-moon kepada Dewan Keamanan PBB.
“Dalam satu contoh, analisis beberapa sampel darah menunjukkan bahwa individu yang berada di beberapa titik terkena sarin atau zat seperti sarin,” tambahnya.
“Penyelidikan lebih lanjut akan diperlukan untuk menentukan kapan atau dalam situasi apa paparan tersebut mungkin terjadi.”
Rezim Nushairiyah pimpinan Bashar Asad di tahun 2013 setuju untuk menghancurkan senjata kimia setelah serangan biadab di pinggiran Damaskus yang membunuh ratusan orang. 1.300 ton senjata kimia yang mereka klaim-termasuk kombinasi bahan kimia prekursor untuk menghasilkan sarin-telah dihancurkan.
Meskipun demikian, OPCW telah mendokumentasikan adanya penggunaan kimia lainnya seperti klorin dan amonia dalam serangkaian serangan mematikan di desa-desa utara Suriah yang dikuasai oleh pejuang Suriah antara April sampai Juli 2014. (haninmazaya/arrahmah.com)