AFGHANISTAN (Arrahmah.com) – Laporan dari distrik Kajaki, provinsi Helmand mengatakan bahwa penjajah biadab AS telah menewaskan 17 sipil Afghan termasuk kaum perempuan dan anak-anak dan menangkap 4 sipil setelah melancarkan serangan ke daerah tersebut. Penduduk lokal mengatakan abhwa para sipil ini tidak terkait dengan Imarah Islam Afghanistan, mereka hanya penduduk desa yang mencoba mempertahankan diri.
Dalam peristiwa lain, Sabir Khan, seorang komandan kepolisian boneka dengan enam bawahannya tewas pada Selasa (14/12/10), sekitar pukul 14.00 ketika kendaraan mereka terhantam ledakan bom ranjau di daerah Kani Manda, distrik Musa Kala. Mujahidin menambahkan bahwa tank AS juga berhasil dihancurkan beberapa saat setelah ledakan pertama yang menargetkan polisi boneka, menewaskan dan membunuh seluruh tentara yang berada di dalamnya.
Sedikitnya dua tentara penjajah AS tewas dan tiga terluka setelah Mujahidin menyerang patroli mereka pada Selasa sore di daerah Mumin Charahi, distrik Marjah. Laporan lain menambahkan bahwa pada pukul 15.00, patroli lainnya mendapat serangan di daerah Trikh Nawar, distrik yang sama dimana tiga tentara penjajah AS tewas dan terluka.
Laporan dari distrik Musa Kala mengatakan bahwa tentara penjajah AS kabur dari tujuh basis mereka di Helmand dengan menggunakan helikopter pada kemarin malam. Mujahidin mengatakan bahwa penjajah membombardir basis mereka dan menghancurkan apapun yang berada di dalam basis. Basis militer berlokasi di daerah Dhaban yang dekat dengan distrik Sangin. Laporan menambahkan dua bom ranjau meledak ketika tentara penjajah mencoba lari dari basis mereka dan sebagai hasil, empat tentara penjajah tewas. Anggota badan dan seragam mereka masih tersebar di lokasi ledakan.
Mujahidin IIA menyerang kendaraan logistik NATO di distrik Ma’ruf, Kandahar, namun jumlah korban tewas dan terluka tidak diketahui.
Sedikitnya lima tentara boneka Afghan tewas dan tiga terluka parah setelah bom ranjau meledak menghantam kendaraan mereka di daerah Durahi, distrik Delaram sekitar pukul 8.00 waktu setempat. (haninmazaya/arrahmah.com)