Kabul ( Arrahmah.com) – Setelah Imarah Islam Afghanistan mengumumkan dimulainya operasi Badar untuk musim semi 2011 M, mujahidin Afghanistan telah berhasil meraih kemenangan demi kemenangan yang sangat gemilang dalam operasi-operasi militernya melawan pasukan salibis asing (ISAF) dan boneka-bonekanya di seluruh penjuru Afghanistan.
Operasi militer ini bertepatan dengan bulan Ramadhan 1432 H yang merupakan bulan yang penuh berkah, bulan diturunkannya Al-Qur’an, bulan terjadinya perang Badar Al-Kubra di mana Rasul SAW dan para sahabat berhasil meraih kemenangan terbesar melawan tentara syirik dan kafir.
Tepat sepuluh tahun setelah peristiwa runtuhnya WTC, Imarah Islam Afghanistan pada hari Ahad, 11 September 2011 M, menyampaikan ucapan selamat kepada segenap mujahidin Afghan atas berbagai kemenangan yang mereka raih dalam jihad, sehingga memaksa Amerika dan aliansinya yang tergabung dalam ISAF untuk mengakui kekalahannya. Ha itu tercermin dari penarikan mundur pasukannya dari Afghanistan.
Dalam rilis yang dimuat oleh majalah bulan Ash-Shumud vo. 64 tahun VI, Syawal 1432 H / September 2011 M tersebut, Imarah Islam Afghanistan juga melaporkan sekilas tentang hasil-hasil terpenting dari operasi jihad mujahidin Afghan melawan pasukan salibis asing dan antek-antek lokanya di Afghanistan selama lima bulan terakhir. Di antara hasil-hasil tersebut adalah sebagai berikut:
1. Operasi pembunuhan terhadap kepala kepolisian provinsi Kandahar, komandan Khan Muhammad
Rencana operasi pembunuhan terhadap person-person penting di pemerintahan boneka Hamid Karzai dimulai bersamaan dengan dimulainya operasi Badar. Target no. 1 dalam operasi ini adalah KAPOLDA Kandahar, komandan Khan Muhammad.
Khan Muhammad menduduki jabatan militer terpenting di pemerintahan boneka Afghanistan. Ia termasuk tangan kanan pemerintahan boneka Hamid Karzai di provinsi Kandahar.
Mujahidin sukses membunuh Khan Muhammad dengan sebuah operasi gemilang yang dilaksanakan pada 14 April 2011 M terhadap markas pimpinan kepolisian di kota Kandahar barat. Serangan ini menewaskan sang kapolda dan melukai 12 orang penjaga keamanan yang terdiri dari unsur-unsur penting dalam jajaran pimpinan kepolisian.
2. Pembunuhan terhadap Jenderal Dawud Dawud
Jendral Dawud Dawud adalah pimpinan kelompok Aliansi Utara yang paling penting setelah tewasnya Ahmad Shah Mas’ud. Jendral Dawud merupakan tokoh militer terpenting yang mendukung invasi militer AS di Afghanistan. Dialah yang telah menyerahkan wilayah utara Afghanistan ke tangan AS dan sekutu salibisnya pada awal invasi, akhir 2001 M. Dia pula yang bekerja dengan serius memuluskan pembangunan sejumlah pangkalan militer permanen AS dan sekutu salibisnya di Mazar Syarif dan wilayah utara Afghanistan. Selain itu, ia memprakarsai pembentukan milisi kesukuan di wilayah utara Afghanistan untuk menghalangi penyebaran jihad Afghan ke negara-negara tetangga.
Dengan izin Allah, mujahidin Afghan pada tanggal 27 Mei 2011 M sukses melancarkan sebuah operasi spektakuler di utara Afghanistan. Operasi itu menewaskan jenderal Dawud dan 15 orang lainnya, tiga di antaranya adalah tentara Jerman. Serangan ini juga melukai puluhan orang lainnya dengan luka yang sangat parah. Termasuk dalam korban luka adalah komandan militer pasukan Jerman dan guberbur wilayah Tukhar, Abdul Jabbar Taqwa.
Tewasnya jenderal Dawud Dawud sangat berdampak pada proyek-proyek penting Amerika di seluruh kawasan utara. Di antaranya adalah pembangunan pangkalan militer yang sangat besar di Mazar Syarif yang akan berfungsi sebagai pusat administrasi dan pengendalian operasi-operasi militer di seluruh wilayah bagian utara.
3. Operasi penyerangan di hotel Inter Continental Kabul
Pada tanggal 28 Juni 2011 M para mujahid melancarkan sebuah operasi penyerangan terhadap hotel berbintang paling terkenal di Kabul, Inter Continental. Pada hari itu, di hotel sedang dilangsungkan pertemuan dewan pimpinan militer ISAF dan dewan militer pemerintahan boneka, membahas serah terima tugas keamanan dari pasukan asing ke pasukan boneka lokal.
Serangan ini dilaksanakan oleh 6 orang mujahidin istisyhadiyin dan menewaskan puluhan tentara boneka lokal, di samping pimpinan-pimpinan pasukan asing yang ada di dalam hotel.
Serangan mujahidin ini membuktikan bahwa suatu tempat di pusat kota Kabul yang berada di bawah kontrol pengamanan ISAF dan pasukan boneka lokal yang super ketat, toh bukanlah tempat yang menjamin keamanan musuh. Padahal di Kabul terdapat puluhan ribu pasukan ISAF dan pasukan Hamid Karzai. Mujahidin mampu menembus pengamanan mereka dan memukul mereka secara teak di pusat kekuatan mereka.
4. Operasi pembunuhan terhadap pimpinan DPRD di provinsi Kandahar.
Seorang mujahid berhasil melakukan penyusupan sehingga dipercaya menjadi seorang pengawal Ahmad Wali Karzai, saudara tiri Hamid Karzai dan salah seorang pendukung terpenting Amerika dalam menjajah Afghanistan. Pada tanggal 12 Juli 2011 M, mujahid tersebut berhasil membunuh tangan kanan Hamid Karzai itu di rumahnya sendiri, di siang hari bolong!
Secara formal, Ahmad Wali Karzai ‘hanya’ seorang ketua DPRD provinsi Kandahar. Namun realitanya, ia adalah pengendali pemerintahan boneka untuk provinsi Kandahar dan seluruh wilayah barat Afghan. Ia adalah agen CIA dan tokoh penting yang mendukung pangkalan militer permanen ISAF untuk wilayah Kandahar. Dengan licik dan lihai, ia berkali-kali lolos dari operasi mujahidin. Ternyata, ia justru keok di rumahnya sendiri. Tewasnya Ahmad Karzai adalah kerugian besar bagi CIA, ISAF, dan pemerintahan boneka Hamid Karzai. Dengan izin Allah kemudian perencanaan yang sangat matang, mujahidin berhasil menghabisinya dengan kerugian yang sangat minim.
5. Operasi pembunuhan terhadah penasehat keamanan presiden boneka
Salah satu target operasi Badar adalah para petinggi militer dan politik pemerintahan boneka Hamid Karzai. Atas karunia Allah semata, mujahidin berhasil membunuh penasehat presiden boneka urusan sipil dan militer, Jan Muhammad, yang sebelumnya menjabat sebagai gubernur Uruzgan. Dalam serangan yang dilaksanakan pada tanggal 17 juli 2011 di jantung ibu kota Afghanistan tersebut, mujahidin menghadang pengawalan superketat terhadap Jan Muhammad. Serangan itu juga menewaskan Muhammad Hasyim, seorang anggota DPR dan salah seorang pejabat tinggi pemerintahan boneka Hamid Karzai.
Terbunuhnya Jan Muhammad merupakan pukulan keras bagi pemerintah boneka Hamid Karzai. Selama sepuluh tahun, ia dipercaya menjadi gubernur provinsi Uruzgan, merangkap penasehat militer dan politik presiden.
6. Merontokkan Helikopter Amerika di wilayah Maidan Wardak.
Pada tanggal 6 Agustus 2011, dengan izin Allah, mujahidin Thaliban berhasil merontokkan sebuah helihopter militer unit khusus Amerika, NAVI SEAL yang merupakan singkatan dari Sea Air Land (pasukan khusus laut, udara, dan darat) di daerah Tanki propinsi Maidan Wardak. Serangan ini menewaskan 31 pasukan NAVI SEAL. Ini adalah sebuah kemenangan spektakuler, mengingat mujahidin hanya menembakkan RPG murahan namun menewaskan
seluruh penumpang Chinok, pasukan elit yang memerlukan waktu pelatihan militer tingkat tinggi selama lima tahun.
Semula AS membantah helicopter itu ditembak jatuh mujahidin. Namun fakta di lapangan memaksa AS untuk mengakui dan mengumumkannya di media massa. Selama sepuluh tahun terakhir ini, pihak mujahidin telah berhasil menembak jatuh paling tidak 245 buah pesawat tempur ISAF, dari jenis pesawat pengintai tanpa awak sampai helicopter militer. Namun Amerika tidak mau mengakuinya, dan mengatakan bahwa semua itu terjadi karena kesalahan tehnis atau pendaratan darurat.
Jatuhnya helicopter yang menewaskan seluruh pasukan khusus AS ini merupakan sebuah kerugian paling besar bagi tentara Amerika di sepanjang sejarah. Serangan kali ini merupakan kesuksesan terbesar yang diraih mujahidin selama sepuluh tahun terakhir. Hal itu menaikkan moral tempur mujahidin dan menjatuhkan mental perang ISAF. Menteri Pertahanan Amerika sampai menyatakan tidak akan mengijinkan media massa meliput pemulangan 30 tentara NAVI SEAL Amerika yang tewas tersebut.
7. Serangan Istisyhadiyah terhadap kantor pusat pendidikan Inggris di Kabul.
Mengenang 92 tahun kemerdekaan Afghan dari penjajahan Inggris, pada tanggal 19 Agustus 2011 M empat orang mujahidin dengan dua kendaraan yang memuat 600 kg bahan peledak berhasil menembus penjagaan super ketat kantor atase pendidikan inggris di kawasan Kartah Barwan, jantung kota Kabul. Serangan enam jam yang disusul bom syahid di siang hari bolong itu menyebab korban tewas dan luka lebih dari 40 orang. Mayoritas korban adalah orang Inggris dan beberapa personal kepolisian pemerintahan boneka Hamid Karzai.
Dengan serangan ini mujahidin mengingatkan kembali orang-orang Inggris akan nasib naas yang dialami oleh nenek moyang mereka yang menjajah negeri ini. Serangan ini juga merupakan tantangan bagi pemerintah boneka di Kabul yang mengklaim telah menempuh semua cara pengamanan di ibu kota Afghanistan.
Jumlah tentara salibis asing yang tewas selama bulan Ramadhan 1432 H / September 2011 M ini lebih dari 70 orang menurut pengakuan mereka sendiri. Realita lapangan menunjukkan korban tewas dan luka dalam setiap serangan mujahidin terhadap pasukan asing, setiap hari jauh melebihi jumlah yang diumumkan tersebut.
(Unwanul Falah/arrahmah.com)