AFGHANISTAN (Arrahmah.com) – Lebih dari 17 polisi boneka dan para petinggi dari rejim boneka dengan 4 pelatih dari militer penjajah NATO tewas dalam operasi martir yang dilakukan di depan Akademi Pelatihan Kepolisian Afghan di kota Kandahar pada Senin (7/6).
Menurut laporan penduduk lokal, Ziaullah, seorang mujahid pemberani dengan mengendarai mobil berhasil mencapai gerbang Akademi, membunuh sejumlah polisi boneka yang berjaga-jaga. Setelah itu tiga mujahidin, Mohammad Saleem, Nik Mohammad dan Jumah Gul masuk ke dalam Akademi dan melancarkan serangan ke arah para polisi boneka yang tengah melakukan latihan rutin.
Berdasarkan laporan terakhir, suara tembakan dan ledakan tak lagi terdengar setelah hampir satu jam baku tembak terjadi, dan seluruh mujahid yang melaksanakan operasi ini syahid (Insha Allah).
Dalam operasi lainnya, Mujahidin Imarah Islam Afghanistan berhasil menembak jatuh sebuah pesawat tak berawak AS di distrik Khugianu, provinsi Nangarhar. Menurut penduduk lokal, setelah insiden terjadi, wilayah tersebut segera diisolasi militer musuh dan helikopter militer terlihat mengelilingi area tersebut.
Selain di Nangarhar, Mujahidin juga berhasil menembak jatuh pesawat serupa di wilayah Marjah, bangkai predator kebanggaan AS ini masih tergeletak di tempat kejadian.
Sekitar 3 tentara teroris AS tewas dan 2 terluka dalam sebuah serangan langsung yang dilancarkan mujahidin di distrik Nad Ali, provinsi Helmand. Seorang mujahid dikabarkan mengalami luka dalam pertempuran ini.
Abdus Satar, komandan tentara boneka Afghan dengan tiga ajudannya tewas pada Senin pagi setelah konvoy mereka diserang Mujahidin di distrik Imama Sahib, provinsi Kunduz.
Ledakan bom ranjau menargetkan konvoy tentara penjajah NATO di distrik Arghandab, provinsi Helmand berhasil membunuh dan melukai 9 tentara penjajah. (haninmazaya/tum/arrahmah.com)