MUSKAT (Arrahmah.com) – Oman kemarin mengatakan bahwa mereka telah memutuskan untuk membuka kedutaan di wilayah Palestina untuk mendukung rakyat Palestina, sikap pertama yang ditunjukkan oleh negara Teluk Arab.
Pengumuman itu bertepatan dengan lokakarya ekonomi yang dipimpin AS di Bahrain untuk mengungkap rencana perdamaian Timur Tengah yang tidak diperkirakan akan mengakui negara Palestina yang merdeka.
“Sebagai kelanjutan dari dukungan Oman bagi rakyat Palestina, Kesultanan Oman telah memutuskan untuk membuka misi diplomatik di tingkat kedutaan besar di Negara Palestina,” kata kementerian luar negeri di Twitter.
Delegasi dari kementerian luar negeri akan melakukan perjalanan ke Ramallah, ibukota administratif Palestina, untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan dalam rangka membuka kedutaan, katanya.
Oman tidak berpartisipasi dalam lokakarya Bahrain, di mana pemerintahan Presiden AS Donald Trump berharap untuk mengumpulkan $ 50 miliar investasi untuk meningkatkan kondisi ekonomi Palestina.
Konferensi ini diboikot oleh Otoritas Palestina yang khawatir pemerintah AS akan menggantungkan uang untuk memaksakan solusi politik pro-‘Israel’.
Sementara itu, lebih dari $ 110 juta dikumpulkan pada Selasa (25/6) di sebuah konferensi yang dijanjikan akan mendukung badan PBB untuk pengungsi Palestina UNRWA, yang telah berjuang sejak Amerika Serikat memangkas dana mereka.
Kepala UNRWA Pierre Kraehenbuehl mengatakan dana tersebut akan memungkinkan organisasi yang menyediakan layanan pendidikan dan kesehatan bagi warga Palestina itu untuk menutupi biaya bulan-bulan mendatang dan menghindari krisis anggaran. (Althaf/arrahmah.com)