PT Telkom Tbk akan menurunkan tarif layanan internet kecepatan tinggi pada produk Speedy mulai Oktober 2006 mendatang guna meningkatkan penetrasi internet di Indonesia.
Dirut Telkom Arwin Rasyid mengakui, tarif internet di Indonesia terutama yang menggunakan jaringan teknologi pita lebar (broadband) tergolong paling mahal di dunia. Hal itu diutarakannya dalam acara Next Generation Network (NGN) Conference & Exhibition yang digelar di Gedung Telkom Risti Bandung, sejak 12 hingga 15 September 2006.
“Di Malaysia saja, tarif internet broadband yang tidak terbatas hanya US$ 20 atau sekitar Rp 190 ribu per bulan. Ini sangat jauh berbeda dengan Indonesia sehingga perlu ada penurunan,” tutur Arwin pada pembukaan acara tersebut.
Ia mengungkapkan pelanggan internet di Indonesia saat ini masih sangat rendah, hanya sekitar 1,2 juta pengguna dari total penduduk 250 juta orang sehingga diperlukan terobosan tarif internet.
Menurutnya, skema penurunan tarif atas produk internet kecepatan tinggi itu masih dalam pembahasan manajemen dan belum bisa dipublikasikan. Namun demikian, kata Arwin, penurunan akan diterapkan pada segmen korporat maupun individu.
Arwin menjelaskan penurunan tarif diharapkan akan menumbuhkan perusahaan konten internet dalam negeri. Sebab tarif internet mahal salah satunya disebabkan masyarakat Indonesia banyak menggunakan konten asing.
VP Public & Marketing Communication Telkom Muhammad Awaludin mengatakan pihaknya menjamin penurunan tarif tidak akan menurunkan kualitas layanan internet berkapasitas 512 kbps itu.
Ia juga menjelaskan skema penurunan tarif bersifat bundling, sehingga tarif pengguna individu dengan pengguna korporat akan saling mensubsitusi sekalipun dilakukan penurunan tarif.
“Ini adalah bentuk layanan publik kami kepada masyarakat. Kalau tarif murah, diharapkan penetrasi penggunaan internet makin meluas sehingga akan tercipta masyarakat berbasis informasi,” ujarnya menjelaskan.
Awaludin mengatakan pengguna Speedy saat ini telah mencapai sekitar 60.000 pelanggan dan diharapkan bisa mencapai 150.000 pada akhir tahun ini, terutama dari pertumbuhan pelanggan pertama.
Lebih lanjut ia menjelaskan, tarif yang murah akan membuat Speedy menjadi produk yang paling banyak digunakan masyarakat Indonesia sehingga pelanggannya diproyeksikan tumbuh menjadi 400.000 pelanggan pada 2007 mendatang.
Ia pun menambahkan mulai tahun depan pihaknya juga akan membangun layanan internet kecepatan tinggi berbasis jaringan generasi masa depan yang akan lebih memuaskan.
“Kalau Oktober menurunkan tarif, nanti tahun depan akan ada produk layanan internet berbasis NGN. Itu produk yang sesuai kebutuhan masyarakat yakni high speed internet yang bisa mobile. Tahap awal dibangun di kota besar,” ujarnya menandaskan.
Sumber: www.hi-technews.net