BIMA (Arrahmah.com) – Ormas Islam Bima yang dipimpin oleh Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) Wilayah Nusa Tenggara mendatangi kepolisian resort Bima Kamis (19/9/2013). Hal ini untuk menyikapi satu kejadian beberapa hari yang lalu, yaitu acara tarian erotis serta pesta miras yang diselenggarakan oleh hotel Kalaki Bima yang dihadiri oleh beberapa orang anggota DPRD Bima. Rombongan yang terdiri dari pengurus masing-masing ormas sampai di polres Bima pada pukul 10.00 Wita dan diterima oleh Kapolres dan Wakapolres Bima.
Menurut Ustadz Asikin bin Manshur selaku juru bicara umat Islam Bima, tujuan kedatangan rombongan ormas Islam ini adalah untuk mengklarifikasi kejadian itu. Kemudian menyampaikan tuntutan umat Islam Bima, karena umat Islam Bima adalah umat yang taat terhadap ajaran Islam yang dipegangnya, sehingga budaya Bima berbeda dengan budaya-budaya yang lainnya. Karena itu kejadian tersebut telah menistakan daerah Bima yang merupakan daerah yang Islami, dan melukai hati dan perasaan umat Islam Bima.
Lebih lanjut beliau mengatakan, bahwa kehancuran moral ini sudah mencapai klimaks, dimana adegan tarian erotis dan pesta miras adalah adegan yang sudah diluar batas moralitas. Oleh karena itu kami dari ormas Islam meminta Kapolres Bima menutup izin operasional hotel Kalaki kemudian menghentikan peredaran rokok GG Mild sebagai bentuk tanggung jawab dari pertunjukan yang merusak moral umat ini. Pimpinan ormas itu juga meminta pihak kepolosian membersihkan daerah Bima dari perilaku amoral dan minuman keras.
Menanggapi tuntutan umat Islam Bima, Kapolres Bima AKBP Ekawana Presta, S.IK mengatakan pada dasarnya kami mengeluarkan ijin kemarin untuk acara yang tidak ada pesta miras dan tari erotisnya. Tetapi kami tidak tahu kalau pada acara tersebut akan ada hal-hal seperti itu. Oleh karena itu kami dari pihak kepolisian akan menindak tegas pihak-pihak yang telah menyelenggarakan acara tersebut.
Pada dasarnya kami ingin menjaga konduktifitas di Bima ini. Kami akan menjamin keamanan, ketertiban masyarakat, sehingga permasalahan yang sifatnya prostitusi, miras, dan masalah lainnya kita ingin fokuskan agar tidak terjadi di wilayah Bima ini sesuai dengan amanat masyarakat bima. Karena pada dasarnya kami menginginkan semua unsur masyarakat harus seimbang dimata hukum, imbuhnya.
Sejumlah Ormas Islam yang mendatangi Polres Bima adalah JAT wilayah Nusra, HTI cabang bima, LDPU an-naba Bima, IMM cabang Bima, Pemuda Muhammadiyah Bima, HMI cabang Bima, Yayasan Subulussalam Bima, Yayasan Islam Bima dan Brigade Masjid BKPRMI Kabupaten Bima.
(azmuttaqin/siraththall/arrahmah.com)