WASHINGTON (Arrahmah.com) – Presiden AS Barack Obama telah mengidentifikasi Afghanistan, Pakistan, Yaman dan Somalia sebagai empat tempat paling berbahaya yang dipakai untuk menetaskan rencana para ‘teroris’ untuk menyerang Amerika Serikat.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan pada Senin (28/12) malam, Obama juga bersumpah untuk melacak orang-orang yang bersekongkol di balik percobaan serangan bom di sebuah pesawat pada Hari Natal.
Dia mengatakan serangan itu peringatan serius akan bahaya yang dihadapi bangsanya.
Obama mengatakan ia juga telah memerintahkan peninjauan menyeluruh terhadap proses ‘screaning’ di bandara yang ternyata mampu ditembus Umar Farouk Abdulmutallab sehingga ia bisa terbang ke Amerika Serikat.
Mengomentari upaya untuk pemboman pesawat AS saat mendarat di Detroit, Obama mengatakan, ia telah mengarahkan tim keamanan nasional untuk melakukan penjagaan ketat agar bisa mencegah orang-orang yang akan menyerang negaranya.
“Kami belum memiliki semua jawaban mengenai percobaan serangan terakhir ini, tetapi mereka yang berencana membantai laki-laki, perempuan, dan anak-anak yang tidak bersalah harus tahu bahwa Amerika Serikat akan melakukan lebih dari hanya memperkuat pertahanan kami,” kata Obama.
“Kami akan terus menggunakan setiap elemen kekuatan nasional untuk menggagalkan, membongkar dan mengalahkan ekstremis yang mengancam kami, apakah mereka dari Afghanistan atau Pakistan, Yaman atau Somalia, atau di mana saja mereka merencanakan serangan terhadap tanah air AS.”
Obama yakin bahwa para tersangka dalam peristiwa Natal ini telah mampu lolos dari sistem pengamanan Amerika Serikat.
“Jadi saya memerintahkan peninjauan menyeluruh, bukan hanya tentang informasi yang berkaitan dengan tersangka, tetapi juga dari keseluruhan sistem pengawasan dan mencari upaya lain untuk memperketatnya,” katanya.
Peninjauan kedua rencananya akan dilakukan untuk memeriksa semua kebijakan, teknologi serta prosedur ‘screaning’ terkait dengan perjalanan udara, tambahnya.
“Kami perlu menentukan bagaimana tersangka mampu membawa bahan peledak berbahaya naik pesawat terbang dan apa langkah-langkah tambahan yang dapat kami ambil untuk menggagalkan serangan di masa yang akan datang.” (althaf/dawn/arrahmah.com)