Dalam kunjungannya yang berakhir di Afghanistan, Ahad (20/7), calon Presiden AS Barak Obama mengakui jika keadaan di Afghanistan genting sekali. AS diakuinya berbuat kesalahan dalam mengacaukan Irak, namun dirinya menyatakan bahwa AS seharusnya lebih berkosentrasi di Afghanistan jika ingin menghancurkan teroris.
Hal ini ditegaskan Obama dalam akhir kunjungannya. Sikap Obama tersebut mencerminkan pandangannya yang tidak berubah bahwa kehadiran AS di Afghanistan harus tetap dipertahankan sebelum berhasil seratus persen menghancurkan al-Qaidah, suatu kelompok milisi yang kelahirannya dibidani CIA saat masa perang melawan Uni Soviet dulu. (bbs)